Metrotvnews.com, Jakarta: Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengungkapkan Indonesia akan mengutamakan keberimbangan pada konferensi tingkat menteri World Trade OOrganization (WTO) di Bali, Desember mendatang.
"Tidak ada trade facilitation (TF) ke Bali kalau tidak ada Agriculture. Saya tidak akan katakan kita hanya pentingkan TF saja tapi urusan proposal G33 nanti. Ini harus balance," ujar Iman di Jakarta, Kamis (31/10).
Ia mengungkapkan, yang harus dipahami oleh kedua pihak yakni bagaimana negara maju memiliki kepercayaan dengan komitmen yang ditawarkan negara berkembang. Sebaliknya, negara maju harus mendukung butir-butir kesepakatan yang ditawarkan negara berkembang terkait fasilitasi perdagangan, pertanian, dan paket untuk negara-negara kurang berkembang (Least Developed Countries/LDCs).
"Harus datang dari dua pihak, negara maju harus low ambition sedangkan negara berkembang menaikkan komitmennya, titik temunya disitu," katanya.
Meski begitu, terkait proposal agriculture G33, Iman mengungkapkan, pihaknya akan tetap berpegang teguh untuk memperjuangkannya. Adapun pada proposal ini negara berkembang mengajukan poin terkait public stockholding for food security. Di mana dalam rangka membantu petani miskin dan meningkatkan ketahanan pangan nasional pemberian subsidinya boleh tidak terbatas.
Adapun KTM WTO ke 9 yang berlangsung selama 3-6 Desember 2013 rencananya akan diikuti sebanyak 159 negara anggot WTO dan 25 negara peninjau. Kemendag selaku penyelenggara memperkirakan acara ini akan dihadiri sekitar 8.500-10.000 orang. Pendaftaran untuk media sudah dibuka sampai 15 November 2013. Diperkirakan, sekitar 2 ribu wartawan akan menghadiri acara ini. (Anshar Dwi Wibowo)
Editor: Agus Tri Wibowo