Rupiah ditutup terdepresiasi ke Rp11.623/USD
J Erna
Jum'at, 15 November 2013 − 16:29 WIB
Ilustrasi
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hari ini ditutup melemah seiring terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan pekan ini.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg sore ini berada di level Rp11.623/USD. Posisi ini melemah 78 poin dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp11.545/USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka di level Rp11.548/USD. Adapun, posisi rupiah terkuat hari ini berada di level Rp11.469/USD dan terlemah di level Rp11.635/USD.
Sementara data yahoofinance mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.545, dengan kisaran harian Rp11.588-11.630/USD. Posisi ini lebih baik 5 poin dibanding penutupan sore kemarin yang berada di level Rp11.550/USD.
Adapun, data Sindonews bersumber dari Limas mencatat bahwa rupiah sore hari ini ditutup pada level Rp11.548/USD atau melemah 5 poin dibanding pagi tadi di level Rp11.543/USD.
Sementara posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini di level Rp11.561/USD atau terdepresiasi 15 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level Rp11.546/USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, laju rupiah dipengaruhi gerak IHSG. Pagi tadi, IHSG sempat dibuka menguat sejalan dengan menguatnya Wall Street karena didukung pernyataan calon Gubernur The Fed Janet Yellen yang akan mempertahankan stimulus hingga perekonomian AS membaik.
Namun, melemahnya IHSG pada perdagangan siang dan penutupan sore ini memberi tekanan terhadap posisi rupiah. Sore ini, IHSG ditutup melemah 31,92 poin atau 0,73 persen ke level 4.335,45.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp4,12 triliun dengan 4,3 miliar lembar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing mencapai Rp186,7 miliar. Tercatat sebanyak 79 saham naik, 181 saham melemah dan 105 saham stagnan.
Sore ini hampir semua sektor melemah, dengan penurunan terbesar dipimpin sektor properti yang susut 2,06 persen, dan yang menguat hanya sektor perkebunan yang naik 0,41 persen.
(
rna)
Mobile Apps