Metrotvnews.com, Jakarta: Kontroversi pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal kebijakan mobil murah yang telah didistorsi sehingga menjadi bias berlanjut. Menurut sejumlah pengamat, kebijakan ini prematur dan perlu didesain ulang.
Sementara itu Menteri Perindustrian MS Hidayat menyebut pengalihan peruntukkan mobil murah dari angkutan pedesaan menjadi mobil komersial disebabkan belum adanya investor yang melirik.
"Untuk yang perdesaan memang akhirnya belum berjalan karena secara komersial belum ada yang mendanai," kata Hidayat di Istana Presiden Jakarta, baru-baru ini.
Hidayat membantah program mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC) melenceng dari rencana awal. Karena setelah dilakukan penelitian, LCGC disebut lebih baik dikonsentrasikan pada wilayah komersial.
"Nanti penjelasan lebih lengkap akan diberikan Menko Perekonomian kalau program itu sudah berjalan dengan baik dan tidak melenceng dari kebijakan," papar Hidayat.
Perubahan itu juga, masih kata Hidayat, lantaran tidak ada BUMN yang berminat mengembangkan angkutan murah pedesaan.
"Dulu kita mau menggunakan PT Inka, Madiun, tetapi oleh Menteri BUMN mereka diminta konsentrasi ke core (inti)-nya, jadi tidak bisa digunakan untuk produksi pertamanya. Kita kesulitan mencari BUMN mana yang mau."
Editor: Willy Haryono