Kamis, 14 November 2013

Home » METRO TV NEWS: Konsumsi BBM Bersubsidi Diperkirakan Hanya 47 Juta Kiloliter

,
METRO TV NEWS
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com 
Subscribe to Bloomberg Businessweek

Get Bloomberg Businessweek for 84% off what others pay on the newsstand - that's like getting 38 complimentary issues! Sign up today.
From our sponsors
Konsumsi BBM Bersubsidi Diperkirakan Hanya 47 Juta Kiloliter
Nov 14th 2013, 08:56

Metrotvnews.com, Jakarta: Plt Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, konsumsi BBM bersubsidi setelah kenaikan harga pada Juni 2013 menunjukkan pertumbuhan yang melambat.

Hasil kajian terakhir pemerintah, volume konsumsi BBM bersubsidi sepanjang 2013 hanya berkisar 47 juta kiloliter atau di bawah kuota yang disepakati pemerintah bersama DPR dalam APBN P 2013.

"Deteksi kita, yang 48 juta kiloliter ini kemungkinan tidak akan dipakai semuanya. Perhitungan kita dari konsolidasi, realisasi BBM lebih kecil dari itu. Angkanya sekitar 47 juta kiloliter," ujar Askolani ditemui di kantornya, Kamis (14/11).

Konsumsi BBM bersubsidi lebih sering melonjak di atas kuota dibanding di bawah kuota. Pada 2012 misalnya, kuota BBM bersubsidi awalnya ditetapkan 40 juta kiloliter, kemudian ditambah 44 juta kiloliter. Namun, realisasi konsumsi mencapai 45,27 juta kiloliter.

Untuk tahun ini, kuota BBM bersubsidi awalnya hanya diberikan untuk 46 juta kiloliter. Namun, dalam APBN P 2013 kuota tersebut ditambah menjadi 48 juta kiloliter atas pertimbangan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan natural konsumsi energi.

"Dampak kenaikan harga bisa mengerem konsumsi. Jadi kecepatan konsumsi setelah dinaikkan itu agak melambat dibanding sebelum kenaikan harga," kata Askolani.

Pernyataan tersebut bertentangan dengan data impor migas di Bank Indonesia. Laporan Neraca Pembayaran BI pada kuartal III tahun ini menyebutkan impor minyak mencapai US$10,668 miliar, masih naik 11,9% dibanding kuartal II yang US$9,537 miliar. Secara volume pun impor masih tinggi yakni naik dari 87,6 mbbl menjadi 94,9 mbbl.

Khusus impor produk minyak jenis BBM oktan 88 atau BBM bersubsidi disebutkan masih tinggi karena untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri dan Agustus. (Gayatri)


Editor: Edwin Tirani

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions