Metrotvnews.com, Jakarta: Berbagai cara dan kebijakan sudah dikeluarkan pemerintah untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan stabilitas perekonomian Indonesia.
Tidak hanya pemerintah, para ahli ekonomi dalam negeri juga memiliki strategi yang diharap dapat didengar pemerintah.
Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan bahwa ada empat langkah yang dapat meredam krisis ekonomi yang terjadi sekarang ini. Di antaranya adalah dengan memperbaiki neraca pembayaran, moneter, fiskal dan inflasi dalam negeri.
Terkait neraca pembayaran, Ryan mengatakan bahwa pemerintah harus berani mengurangi volume impor dengan menaikan pajak impor untuk jenis barang-barang konsumsi termasuk bahan bakar minyak (BBM). Sebaliknya, pemerintah harus meningkatkan ekspor dengan memberikan insentif bagi industri.
"Juga pemerintah harus dapat menarik aliran modal masuk (capital inflow), baik dalam bentuk portofolio maupun penanaman modal asing (PMA)," jelas Ryan di Jakarta, (26/9).
Sementara itu terkait kebijakan moneter, pemerintah diminta menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sehingga dapat mengerem pertumbuhan kredit dan mengurangi uang yang beredar. "Pemerintah juga harus membeli surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder," sambungnya.
Lebih lanjut, kebijakan mengeluarkan paket stimulus dengan meningkatkan belanja pemerintah untuk mendorong investasi, terutama infrastruktur juga merupakan salah satu strategi untuk memulihkan krisis ekonomi Indonesia.
"Pemerinah jangan hanya bisa menghabiskan anggaran melalui belanja pegawai saja," tegasnya.
Terkahir, Ryan juga menambahkan bahwa pemerintah harus dapat meredam gejolak laju inflasi yang terus merangkak naik setiap bulannya. Pemerintah diminta untuk menjaga gejolak harga pangan, khususnya dengan meningkatkan produksi dalam negeri.
"Meredam gejolak harga bahan makanan dengan meningkatkan produksi dalam negeri itu sangat penting untuk menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri," pungkasnya.
Editor: Edwin Tirani
