Jumat, 27 September 2013

Home » METRO TV NEWS: Pemerintah: Asing Bertahan Pegang SUN

,
METRO TV NEWS
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com 
The Best Way to Manage your Money.

Start using Mint today to set a budget, track your goals and do more with your money.
From our sponsors
Pemerintah: Asing Bertahan Pegang SUN
Sep 27th 2013, 09:42

Metrotvnews.com, Jakarta: Meski Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mencatat pasar obligasi Indonesia memberikan penurunan keuntungan terbesar untuk investor asing yang tidak melakukan lindung nilai valas, investor asing pada pasar obligasi negara bertahan. Hal tersebut terlihat dari posisi kepemilikan asing yang hanya turun sedikit dibandingkan akhir tahun lalu.

Demikian dijelaskan Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengomentari Asia Bond Monitor ADB yang diterima Media Indonesia belum lama ini. Bambang menyetujui pergerakan imbal hasil pasar Surat Utang Negara (SUN) memang salah atu yang paling bergejolak ketika Amerika Serikat mengumumkan hendak mengurangi kebijakan moneter tidak konvensionalnya.

"Kita kan waktu jaman Pak Bush (George W Bush, Presiden AS) penguatannya juga paling tajam. Sekarang, ketika (pengurangan) quantitative easing (QE) itu ya seolah-olah turunnya paling jauh. Padahal waktu naik paling jauh juga. Kita kan pernah rate-nya di bawah negara-negara Eropa. Apa wajar? Kan sebenarnya enggak wajar juga," ungkap Bambang ketika ditemui di kantornya, Jumat (27/9).

Bambang merujuk pada periode di mana imbal hasil SUN tenor 10 tahun sempat turun hingga level 3-4%. Arus modal portofolio deras masuk pasar keuangan Indonesia bukan hanya karena QE, tapi juga ketika Indonesia dianggap sebagai negara berperingkat utang investment grade.

Kini, imbal hasil SUN tenor 10 tahun bergerak di atas 8%. Imbal hasil SUN seri benchmark tersebut naik setelah harga BBM bersubsidi dinaikkan, merefleksikan potensi naiknya inflasi. Namun, kemudian kurva kenaikan imbal hasil semakin curam setelah Federal Reserve AS mengumumkan hendak mengurangi kebijakan QE.

Analisis Bambang, meski imbal hasil naik dan harga SUN di pasar sekunder jatuh, nyatanya asing tetap memegang SUN. Ini menjadi alasan Bambang tidak khawatir akan terjadi arus modal keluar dari pasar obligasi negara. "Saya nggak lihat (ada potensi outflow). Artinya kepemilikan asing paling tidak untuk domestic bond kita relatif stabil. Memang sempat turun dari 31% menjadi 30%, tapi belum ada tanda-tanda di bawah 30% ya, jadi relatif stabil. Ada (investor yang) keluar, ada masuk," tutur Bambang. Sebagai perbandingan, akhir tahun lalu kepemilikan asing di pasar sekunder SUN mencapai 33%.

Posisi pasar SUN sampai dengan 26 September adalah positif inflow Rp4,3 triliun. Jika dilihat secara tahunan, pasar SUN juga masih membukukan inflow net Rp17,8 triliun.

Laporan Asia Bond Monitoring ADB menjelaskan pasar obligasi keseluruhan, tidak hanya pasar obligasi negara. Menurut ADB, investor asing yang tidak melakukan lindung nilai valas (unhedged) menderita pengurangan keuntungan hingga 17,8%, angka yang tertinggi di Asia. Hampir seluruh negara berkembang lain di Asia mencatat penurunan keuntungan untuk investor unhedged kecuali China yang keuntungannya justru bertambah 3,1% dan Filipina yang positif 7,5%. (Gayatri Suroyo)


Editor: Irvan Sihombing

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions