Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat ekonomi menilai mudahnya dana asing keluar masuk di Indonesia sebagai salah satu penyebab kurang stabilnya perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah diminta mengeluarkan kebijakan untuk mengatur jangka waktu dana tersebut mengendap di dalam negeri.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh pengamat ekonomi Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Kamis (26/9). Ia mengatakan bahwa sistem pemutaran devisa di Indonesia saat ini terlalu besar, sehingga dana asing dengan mudahnya bisa keluar masuk Indonesia. Maka yang perlu ditekankan terkait dengan jangka waktu dana untuk bertahan di dalam negeri.
"Di Indonesia itu yang belum diatur, selama ini kan kita lihat di pasar keuangan baik bursa saham maupun obligasi menguat tapi tidak berdampak ke rupiah. Itu kan hot money jangan sampai menjadi bumerang bagi ekonomi kita," jelas Rully ketika dikonfirmasi.
Lebih lanjut, Rully menambahkan hampir semua negara melakukan pembatasan jangka waktu dana mengendap di dalam negeri, sehingga ada komitmen yang jelas dari investor dan pelaku pasar dalam negeri dapat mengatur dana asing tersebut untuk penguatan ekonomi dalam negeri.
Namun, pihaknya tidak memungkiri jika aturan tersebut diberlakukan secara jangka pendek respon investor asing akan khawatir karena belum terbiasa tetapi dalam jangka panjang kebijakan ini akan berimplikasi positif terhadap cadangan devisa yang terpelihara dan tidak terlalu volatile.
"Tapi kan ke depannya di pasar keuangan masih menarik, maka mereka akan balik lagi mengejar imbal hasil di pasar keuangan kita yang cukup menggiurkan. Jadi mungkin revisi ini agar dana yang masuk bisa tertata," tutup Rully. (Rio)
Editor: Irvan Sihombing