Kamis, 26 September 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Rupiah sore ini berakhir di level Rp11.203/USD

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
What drives your body?

Explore your exercise, sleep and food data to discover your body on projectaddapp
From our sponsors
Rupiah sore ini berakhir di level Rp11.203/USD
Sep 26th 2013, 10:07

Rupiah sore ini berakhir di level Rp11.203/USD

Dana Aditiasari & J Erna

Kamis,  26 September 2013  −  17:07 WIB

Rupiah sore ini berakhir di level Rp11.203/USD

Ilustrasi

Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini fluktuatif, meski berdasarkan data Bloomberg ditutup menguat, namun masih rentan untuk balik arah.

Posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg sore ini di level Rp11.203/USD, menguat 285 poin dibanding penutupan sore kemarin yang berada di level Rp11.488/USD. Posisi rupiah terkuat hari ini berada di level Rp11.173/USD, sedangkan terendah di level Rp11.566/USD.

Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI hari ini berada di level Rp11.574/USD, melemah 5 poin dibanding Rabu (25/9/2013) di Rp11.569/USD.

Sedangkan data yahoofinance mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.485/USD dengan kisaran Rp11.558-11.563/USD, melemah 20 poin dibanding hari sebelumnya di Rp11.465/USD.

Data Sindonews bersumber dari Limas juga mencatat bahwa rupiah hari ini diperdagangkan di harga Rp11.488/USD, merosot 30 poin dibanding kemarin di harga Rp11.468/USD.

Pengamat Pasar Uang Rahadyo Anggoro Widagdo mengatakan, melempemnya laju rupiah hari ini lebih dipengaruhi sentimen dari luar negeri yang memang tidak merestui rupiah menguat.

"Rupiah memang masih cenderung turun karena faktor eksternalnya masih belum berpihak. Seperti yang kita tahu, Amerika akan mulai mengurangi stimulus ekonominya yang akan dilakukan bulan Oktober nanti. Hal itu menimbulkan asumsi bahwa stok USD yang beredar di pasar akan semakin terbatas," ujar Anggoro saat dihubungi Sindonews, Kamis (26/9/2013).

Padahal, lanjut Anggoro, kebutuhan mata uang USD dari emiten-emtien dalam negeri masih tergolong cukup tinggi, yang digunakan untuk membayar utang jatuh tempo dalam bentuk USD.

Dari dalam negeri, dia menuturkan, belum ada sentimen apapun yang memberi dampak cukup signifikan pada pergerakan mata uang domestik untuk bisa menguat.

"Karena kan dampak stimulus ekonomi yang sedang diterapkan pemerintah belum bisa dirasakan sekarang. Jadi, ini memang lebih karena pengaruh dari eksternalnya," sambung dia.

(rna)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions