Jumat, 23 Agustus 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Pemerintah diminta ambil langkah produktif

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Want new traffic sources?

Download a copy of our complimentary eBook today, and read about sources that most marketers are not aware of.
From our sponsors
Pemerintah diminta ambil langkah produktif
Aug 23rd 2013, 02:40

Kembalikan stabilitas ekonomi

Pemerintah diminta ambil langkah produktif

Ameidyo Daud

Jum'at,  23 Agustus 2013  −  09:40 WIB

Pemerintah diminta ambil langkah produktif

Ilustrasi

Sindonews.com - Walaupun terasa gonjang-ganjing, namun depresiasi nilai tukar rupiah terhadap USD dan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini tidak akan menciptakan krisis seperti tahun 1998.

Menurut Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, krisis tahun 1998 jauh lebih besar dan masif. Pasalnya, selain ambruknya perekonomian, sistem politik Indonesia juga masih tertutup dan cenderung represif, sehingga pasar tidak mendapatkan transparansi ekonomi.

"Pemicunya orang selalu berpikir bahwa kita akan seperti tahun 1998 karena nilai tukar terdepresiasi. Padahal kita sudah masuk pada demokratisasi, sehingga sekarang ada stabilitas politik," ujar Enny ketika dihubungi Sindonews, Kamis (22/8/2013) malam.

Walaupun potensi krisis tergolong kecil, Enny tetap mengingatkan agar pemerintah segera mengeluarkan kebijakan yang tepat atau depresiasi nilai tukar rupiah akan terus berlanjut dan akan menimbulkan krisis sebenarnya.

"Kalau pemerintah tetap santai-santai saja kita bisa menghadapi krisis nilai tukar di tahun 2014 mendatang," lanjut Enny.

Padahal, menurut Enny, ukuran ekonomi Indonesia sangat besar dan memiliki potensi luar biasa untuk menghadapi gejolak pasar keuangan. Oleh sebab itu, dibutuhkan langkah produktif untuk mengembalikan stabilitas perekonomian.

"Hal ini wajar terjadi ketika permintaan (impor) lebih besar. Selama neraca pembayaran defisit, kita akan terus tertekan karena sejak 2012 setiap bulan kurs kita anjlok Rp100. Karena itu, pemerintah harus mengambil langkah produktif," tandas Enny.

(rna)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions