Selasa, 27 Agustus 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Asmindo: Pengusaha mebel harus maksimalkan ekspor

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Create positive health habits and dramatically improve the quality of your life.

Begin by following this comprehensive system that includes tools and techniques Dashama has compiled over the past 12 years traveling the world.
From our sponsors
Asmindo: Pengusaha mebel harus maksimalkan ekspor
Aug 27th 2013, 07:24

Asmindo: Pengusaha mebel harus maksimalkan ekspor

Kuntadi

Selasa,  27 Agustus 2013  −  14:24 WIB

Asmindo: Pengusaha mebel harus maksimalkan ekspor

ilustrasi/ist

Sindonews.com - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) minta kepada pengusaha mebel atau perajin untuk memanfaatkan momentum meningkatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah, dengan memaksimalkan ekspor.

Kondisi saat ini cukup memberikan keuntungan bagi pelaku usaha yang membidik pasar luar negeri. Ketua DPP Asmindo, Ambar Tjahyono mengatakan, pihaknya banyak diuntungkan dengan menguatnya nilai tukar USD.

Meski demikian, Asmindo tidak ingin kondisi ini berlarut, karena bisa menurunkan daya beli konsumen. "Pengusaha harus memaksimalkan momentum ini dengan menggenjot ekspor," kata Ambar, Selasa (27/8/2013).

Sejumlah pengusaha, ujar dia, saat ini tengah berencana untuk menggelar pameran dan promosi di luar negeri. Cara ini diyakini akan cukup ampuh mendongkrak nilai ekspor Indonesia. Apalagi jika kondisi saat ini akan berlangsung sampai akhir tahun. "Kalau nilai tukar seperti ini, ekspor kita bisa naik 7,5 persen," jelasnya.

Dia mengakui, nilai ekspor mebel dan kerajinan fluktuatif. Pada  April, ekspor mebel dalam negeri turun hingga 3 persen. Beruntung pada Juni kembali merangkak naik. Pertumbuhan seperti inilah yang harus dijaga.

Salah satunya dengan memanfaatkan momentum. Untuk mendongkrak ekspor, memang bukanlah perkara mudah. Sekitar 45 persen pengusaha yang ada, dari sektor usaha mikro dan kecil.

Menurutnya, mereka lebih banyak menggunakan bahan lokal. Hanya sekitar 15 persen yang menggunakan bahan baku impor. Itupun hanya untuk produk mebel untuk kalangan kelas atas.

"Yang lebih dibutuhkan adalah kemudahan dalam mengurus SVLK (Surat Verifikasi Legalitas Kayu)," ujarnya.

(izz)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions