Hipmi minta jatuhnya IHSG dan rupiah jangan dipolitisir
Arief Sinaga
Rabu, 28 Agustus 2013 − 18:30 WIB
ilustrasi/ist
Sindonews.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta semua pihak tidak bersikap berlebihan atas melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan menguatnya dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah.
Ketua umum Hipmi, Raja Sapta Oktohari mengatakan, jika disikapi secara berlebihan maka akan membuat situasi perekonomian menjadi tidak kondusif. "Kami mengimbau agar pihak-pihak tertentu tidak mempolitisir situasi ekonomi yang terjadi. Kami yakin kekuatan ekonomi Indonesia cukup kuat dan terbaik di dunia," kata dia di Jakarta, Rabu(28/8/2013).
Menurutnya, empat paket kebijakan ekonomi yang digulirkan pemerintah harus cepat direalisasikan demi menyelamatkan perekonomian nasional. Pemerintah melalui tim ekonomi di kabinet harus konsisten menjaga setiap kebijakannya.
"Hipmi tidak akan memberikan penilaian apakah paket kebijakan itu bagus atau tidak. Namun, kami tuntut tim ekonomi harus tetap fokus bekerja keras dan tetap kompak," ujar dia.
Sementara, pada kesempatan yang, Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan BPP Hipmi, Alex Yahya Datuk menilai, jatuhnya IHSG dan rupiah lebih disebabkan faktor dinamika eksternal dan bukan semata-mata melemahnya fundamental makro ekonomi Indonesia.
"Apa yang terjadi dalam kurun waktu dua pekan ini sangat terkait dengan kondisi di luar Indonesia. Yakni lebih kepada menguatnya ekonomi Amerika Serikat," kata Alex.
Hipmi meyakini, keadaan ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibanding negara lain terkait masih terjadinya tekanan ekonomi global.
"Salah satu upaya Hipmi membantu penyelamatan ekonomi nasional adalah meminta seluruh stakeholder tetap bekerja sama. Khususnya, untuk anggota Hipmi agar tidak berspekulasi di pasar valas," pungkas dia.
(
izz)