Rupiah terus melemah, SMGR khawatir investasi terpengaruh
Dana Aditiasari
Jum'at, 23 Agustus 2013 − 16:35 WIB
Ilustrasi
Sindonews.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengharapkan pemerintah dapat lebih cekatan lagi dalam menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), kendati perseroan mengaku tetap mampu mencatatkan kinerja keuangan yang solid.
"Kinerja operasional kita tidak terpengaruh terlalu besar. Tetapi kami tentu lebih senang jika rupiah stabil karena dengan demikian perseroan dapat melakukan proyeksi masa depan yang kita lakukan bisa lebih akurat," ujar Corporate Screatary SMGR, Agung Wiharto saat dihubungi Sindonews, Jumat (23/8/2013)
Menilik sisi kinerja sendiri, lanjut Agung, sebenarnya justru memberikan nilai tambah secara penjualan. Namun demikian, dari sisi proyeksi masa depan, labilnya nilai rupiah seperti yang terjadi saat ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi perseroan.
"Kita kan ada ekspor, jadi ada pemasukan kita dalam bentuk dolar, itu punya nilai lebih. Tapi kalau untuk investasi jangka panjang bisa saja merugikan. Misalnya, kita mau belanja mesin dari luar, kan kita harus keluarin uang lebih mahal untuk belanja dalam dolarnya," pungkas dia.
Semetara itu paket stimulus ekonomi yang digulirkan pemerintah tidak mendapat respon positif pada penutupan perdagangan akhir pekan ini. Rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia (BI) ditutup di level Rp10.848/USD.
Sedangkan berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah anjlok ke level Rp11.058/USD dibanding perdagangan kemarin di posisi Rp10.875/USD.
(
rna)