JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden The Federal Reserve Chicago, Charles Evans, mengatakan ekonomi Amerika Serikat menunjukkan kemajuan yang yang cukup pesat dengan diberikannya stimulus dalam bentuk quantitative easing (QE). Namun peningkatan ini belum dapat dipastikan akan berlanjut atau tidak.
Seperti dikutip ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, Selasa (21/5/2013), Presiden the Fed ini merupakan penggagas dari diberikannya program QE. "Pernyataan Evans bisa melunakkan kekhawatiran terhadap kemungkinan the Fed akan mengurangi jumlah stimulusnya dengan membaiknya kondisi ketenagakerjaan, menguatnya keyakinan konsumen, meningkatnya penjualan rumah," kata Lana.
Pada perdagangan Senin (20/5/2013), Dow indeks turun karena investor mulai menghitung kemungkinan the Fed menurunkan jumlah stimulusnya dengan membaiknya ekonomi AS. Investor menunggu notulensi the Fed "beige book" yang keluar pekan ini.