Rabu, 29 Mei 2013

Home » METRO TV NEWS EKONOMI: Harga BBM Naik, Suku Bunga Meningkat dan Inflasi Merangkak

,
METRO TV NEWS EKONOMI
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com
Harga BBM Naik, Suku Bunga Meningkat dan Inflasi Merangkak
May 29th 2013, 01:48

Metrotvnews.com, Jakarta: Head of Wealth Management HSBC Indonesia Steven Suryana mengatakan kenaikan bahan bakar minyak (bbm) subsidi akan meningkatkan suku bunga perbankan. "Tapi misalnya kenaikan bbm bersubsidi untuk jangka panjang lebih positif, hal itu disebabkan Indonesia akan meraih peringkat investment grade dari pemeringkat," katanya di Jakarta, Selasa (28/5).

Menurut dia, kenaikan suku bunga perbankan akan diikuti oleh angka inflasi. Artinya, imbal hasil (return) dari penempatan dana pada deposito akan menurun. "Kalau suku bunga 6%, sedangkan inflasi 1%, memang akan menarik untuk penempatan dana di deposito," jelasnya.

Steven menjelaskan keinginan menempatkan dana pada deposito akan menurun bila kenaikan suku bunga diikuti angka inflasi.

Adapun, HSBC Indonesia memperkirakan inflasi pada angka 5,8 di 2013. Posisi itu mempertimbangkan kenaikan harga bbm bersubsidi. "Kemudian, proyeksi angka inflasi 5,2 pada 2014," ujarnya.

Ia mengungkapkan investor akan menempatkan dana pada produk wealth management, antara lain reksa dana, asuransi, dan obligasi. "Memang fluktuatif, namun potential return akan lebih tinggi," tuturnya.

Steven menambahkan segmen nasabah premier Indonesia menempatkan dana investasi pada deposito. "Kurang lebih 70% dalam produk deposito berbeda dgn negara maju, seperti China, umumnya masyarakat mengalokasikan lebih dari 50% pada produk investasi, namun belum terjadi di Indonesia," terangnya.

Pertumbuhan pada dana tunai dan deposito sebesar 71% di 2006, kemudian 65% pada 2011, dan diproyeksikan 62% pada 2016. Sedangkan, kenaikan dana kelolaan di Asia 85,2% sejak 2006 hingga 2011. Bahkan diperkirakan pertumbuhan 69,2% di 2016.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Schroders Investment Micheal Tjandra Tjoajadi menuturkan iklim investasi di Asia akan mengalami pertumbuhan. Kenaikan investasi ini didorong oleh kalangan muda dengan tingkat usia di bawah 40 tahun.

"Kami melakukan survei di 20 negara dunia dan tujuh negara di Asia. Rata-rata di Asia memiliki tingkat kepercayaan investasi yang lebih tinggi," ujarnya.

Ia menjelaskan rata-rata usia muda di Asia memiliki dana US$64 ribu untuk menempatkan dana di pasar modal Indonesia. Hal itu disebabkan pertumbuhan perekonomia Indonesia dibandingkan krisis ekonomi pada Eropa dan Amerika Serikat. (Wibowo)


Editor: Irvan Sihombing

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions