Metrotvnews.com, Jakarta: Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang PS Brodjonegoro meminta kenaikan peringkat daya saing Indonesia di World Competitiveness Report 2013 versi The International Institute for Management Development diapresiasi, meski masih di bawah Filipina.
"Kalau Indonesia-Filipina, lebih kompleks mana sih? Jadi kalau kita bisa menaikkan ranking kita, itu sudah prestasi. Kita sudah getting better," ucap Bambang di gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/5).
Menurut Bambang, Filipina memang sedang berada dalam momentum pertumbuhan yang baik setelah membukukan pertumbuhan ekonomi 6,6% di 2012 dan 7,8% di kuartal I 2013. Negara itu juga baru didapuk investment grade oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor's.
"Dia (juga) lagi reform. Presiden yang baru kan lagi reform terus," imbuh Bambang merujuk pada reformasi ekonomi, termasuk pemberantasan korupsi.
"Filipina itu sudah lama skali nggak merasakan pertumbuhan ekonomi 6%. Dia pernah dianggap sebagai 'orang sakitnya Asia' karena lama sekali pertumbuhannya jelek."
Sementara Indonesia, lanjut Bambang, menghadapi persoalannya sendiri. Proses perbaikan pascakrisis 1998 lebih pesat di Indonesia. Tapi, Indonesia belum mampu mendorong pertumbuhan lebih cepat.
"Problem kita adalah kita tidak mampu tumbuh melewati 7%. Momentum atau gerakan untuk mendorong itu yang kita masih kurang dan harus kita perbaiki," kata Bambang.
Bambang menolak dibanding-bandingkan atau disebut kalah dari Filipina. Kedua negara dianggap sama sekali berbeda. Soal pemberantasan korupsi, misalnya. Tentu lebih sulit mencari koruptor di antara 240 juta penduduk dibanding di Filipina yang penduduknya berkisar 97 juta orang.
Adapun mengenai bagaimana kedua negara di mata investor, Bambang yakin Indonesia tetap lebih menarik.
"Saya yakin investasi akan datang ke Filipina karena dia populasi lumayan besar. Tapi jangan lupa, pasar terbesar ASEAN itu di Indonesia," katanya. "Itu sama kenapa orang dulu ke China atau India."
Sebelumnya, IMD merevisi peringkat daya saing Indonesia menjadi 39 dari 60 negara, naik tiga peringkat dari posisi 42 di 2012. Sedangkan Filipina melompati Indonesia, dari posisi 43 langsung ke 38.
Beberapa negara tetangga lainnya sejak awal sudah diberi peringkat di atas Indonesia, yakni Singapura di peringkat 5, Malaysia di peringkat 15, dan Thailand di 27. Negara ASEAN lainnya tidak masuk daftar peringkat. (Gayatri)
Editor: Asnawi Khaddaf