Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi XI DPR menyepakati sebagian asumsi makro Rancangan APBN Perubahan 2013. Rapat terpisah di Komisi VII masih membahas asumsi lain, yakni lifting minyak dan gas serta harga minyak (Indonesia Crude Price/ICP).
"Kami setujui asumsi makro termasuk catatan tadi diterima pemerintah. Agak dipisah, pertemuan koordinasi soal subsidi menjadi catatan keputusan komisi," kata Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis di Jakarta, Selasa (28/5).
Catatan terakhir ialah permintaan Partai Golkar agar ada pertemuan Komisi XI dengan Komisi VII membahas pola subsidi yang dianggap baik.
Pertumbuhan ekonomi untuk 2013 disepakati pada rentang 6,2-6,5%. Hampir seluruh fraksi yang hadir menyepakati pertumbuhan ekonomi di rentang 6,3-6,5%.
Namun, Fraksi Partai Demokrat dan pemerintah sama-sama berkeras pertumbuhan ekonomi di 6,2%. "Pemerintah berpandangan posisi pertumbuhan ekonomi 6,2% adalah posisi yang kami pertahankan karena realisasi sampai kuartal pertama 6%, bahkan dengan extra effort masih 6,2%," kata Menteri Keuangan Chatib Basri.
Karenanya, pertumbuhan ekonomi disepakati dalam bentuk range agar diputuskan kemudian oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR.
Untuk inflasi, keputusan fraksi lebih terpecah. Namun, Komisi XI dan pemerintah menyepakati rentang inflasi 6-7,2%. Namun, risalah keputusan Komisi XI tetap mencantumkan pandangan fraksi masing-masing.
F-PKS, PDIP, dan Gerindra menyebut inflasi harus di 6%. F-PD dan PAN meminta inflasi di 7,2%. Sedangkan F-PG meminta inflasi pada rentang 6,8-7%. Pemerintah di sisi lain, tetap bertahan inflasi dengan asumsi adanya penaikan harga BBM ialah sebesar 7,2%. Keputusan terakhir mengenai inflasi juga akan dilanjutkan di rapat Banggar. (Gayatri)
Editor: Henri Salomo Siagian
