Selasa, 28 Mei 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Indonesia makin kesulitan mendapat tenaga kerja berkualitas

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com
Indonesia makin kesulitan mendapat tenaga kerja berkualitas
May 28th 2013, 07:07

Indonesia makin kesulitan mendapat tenaga kerja berkualitas

Giri Prakosa

Selasa,  28 Mei 2013  −  14:07 WIB

Indonesia makin kesulitan mendapat tenaga kerja berkualitas

Ilustrasi/Ist

Sindonews.com - Laporan The Boston Consulting Group (BCG) mengungkapkan, pada 2020 banyak perusahaan akan menghadapi kesulitan mencari tenaga kerja berkualitas baik untuk tingkat pemula maupun manajer tingkat menengah, serta menghadapi kurangnya kualitas kepemimpinan di kalangan eksekutif senior

Menurut laporan terbaru BCG, perekonomian Indonesia diprediksi akan masuk dalam 15 besar dunia dalam satu dasawarsa mendatang. Namun banyak perusahaan yang akan tertinggal, kecuali mereka mampu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja berkualitas.

"Saat ini, Indonesia sudah menghadapi kekurangan manajer tingkat menengah, tetapi pada 2020, kesenjangan antara permintaan dan penawaran akan semakin tinggi, mencapai 56 persen," ungkap laporan tersebut dikutip dari rilis BCG yang diterima Sindonews, Selasa (28/5/2013).

Pada 2020, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia hanya bisa mengisi sekitar setengah kebutuhan pekerja tingkat pemula dengan kandidat yang benar-benar berkualitas. Di tingkat senior, dari segi jumlah tingkat kekurangan diperkirakan akan lebih rendah, tetapi banyak kandidat kurang memiliki pengalaman global dan kemampuan memimpin yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan.

Kekurangan tenaga kerja ini berakar dari kesuksesan ekonomi Indonesia, pertumbuhan sektor jasa yang sangat cepat, dan lemahnya sistem pendidikan nasional dalam mempersiapkan pelajar untuk menghadapi dunia kerja.

Hanya 22 persen dari populasi usia kuliah di Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas. Persentase ini lebih rendah dibandingkan dengan Brazil, Rusia dan China. Persoalan semakin diperburuk dengan fakta bahwa hampir 60 persen lulusan berganti pekerjaan pada tiga tahun pertama dan lebih dari sepertiganya berganti pekerjaan lebih dari sekali.

"Meskipun kondisi tenaga kerja ini terlihat suram di masa depan, perusahaan tidak perlu merasa kalah. Dengan mengatasi masalah ini sekarang, mereka bisa melompat jauh dibandingkan kompetitor yang kurang berpandangan jauh ke depan," ungkap Dean Tong, Partner BCG dan salah satu  penulis laporan yang berjudul Growing Pains, Lasting Advantage: Tackling Indonesia's Talent Challenges.

(gpr)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions