Campuran biodiesel dalam solar segera ditambah
Ameidyo Daud
Jum'at, 23 Agustus 2013 − 19:28 WIB
ilustrasi/ist
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik akan mulai mewajibkan penggunaan biodiesel atau Bahan Bakar Nabati (BBN) pengganti solar sebesar 10 persen per liter dari sebelumnya hanya 5 persen.
Bahkan ke depan prosentase campuran biodiesel sebagai pengganti solar akan ditingkatkan. Sehingga akan menekan impor solar ke depan dan mengurangi tekanan akibat impor.
"Jadi itu mandatory untuk Bahan Bakar Nabari untuk substitusi solar. Mengapa kita lakukan, efeknya ada banyak terutama untuk mengurangi pengaruh impor," ujar Wacik di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/8/2013).
Dia menyebut keputusan menjadikan meningkatkan campuran biodiesel menjadi sepersepuluh per liternya wajib dipatuhi para pengusaha sawit karena relatif lebih murah.
"Yang dari sawit sudah, kan mereka sudah bikin sebenarnya tetapi karena tidak mandatory dan tidak diharuskan maka jadi tidak lancar," kata Jero.
Dia bahkan mengutarakan kebijakan ini sudah dapat dijalankan mulai Senin. "Ini segera diumumkan paketnya tadi. Besok sudah bekerja ke arah situ, Pertamina kan sudah bisa bikin campuran 7,5 persen sebelumnya," ucapnya.
Sementara, Menteri Keuangan M Chatib Basri mengaku akan membuat formula kebijakan agar campuran biodiesel dalam soler ini dapat diperbanyak secara berkelanjutan.
"Kita akan bikin formula kebijakan secara gradual start dari 10 persen, nanti ada formulanya. Dengan begini impor solar menurun," ujar Chatib.
(
izz)
