Selasa, 29 Oktober 2013

Home » METRO TV NEWS: Kemudahan Berbisnis Indonesia Masih Tertinggal di ASEAN

,
METRO TV NEWS
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com 
ThinkorSwim Stock Options Trading

Learn stock and options trading strategies from Options Trader Ravi Amin in this online course. Enroll for $299.
From our sponsors
Kemudahan Berbisnis Indonesia Masih Tertinggal di ASEAN
Oct 29th 2013, 06:32

Metrotvnews.com, Jakarta: Survei Doing Business 2014 dari Bank Dunia memosisikan Indonesia di peringkat 120. Angka itu terbilang bagus dari survei sebelumnya di posisi 128.

Survei Doing Business menggambarkan kemudahan berbisnis di suatu negara. Meski menanjak, peringkat Indonesia masih jauh tertinggal ketimbang kompetitor-kompetitor utamanya di ASEAN.

Singapura mempertahankan peringkat pertama. Sementara, Malaysia kali ini menempati peringkat 6 dari tahun sebelumnya di peringkat 12. Filipina yang pada survei seelumnya di bawah Indonesia, kini lompat ke peringkat 108.

Survei Doing Business 2014 juga mencatat Thailand stagnan di peringkat 18 dan Vietnam di peringkat 99. Indonesia hanya lebih baik dari Kamboja yang di peringkat 137.

Lebih lanjut, dari 10 faktor kemudahan berbisnis, Indonesia hanya mengalami kenaikan di tiga faktor. Sisanya, menurun.

Contohnya, pada survei 2013, peringkat indikator perintisan usaha di Indonesia adalah 166, dengan 9 prosedur dan 47 hari waktu pengurusan. Kini, peringkatnya 175, dengan catatan 10 prosedur dan 48 hari waktu pengurusan.

Di faktor perizinan, peringkat Indonesia juga turun dari 75 ke 88. Peringkat pendaftaran properti turun dari 98 ke 101.

Sementara, peringkat faktor perlindungan investor turun dari 49 ke 52. Peringkat pembayaran pajak turun dari 131 ke 137.

Adapun peringkat untuk faktor perdagangan lintas perbatasan turun dari 37 ke 54, dan peringkat untuk penegakan kontrak turun dari 144 ke 147

Di lain hal, kemudahan mengakses kredit dianggap menjadi salah satu faktor yang memperbaiki iklim kemudahan usaha di Tanah Air. Itu ditandai dengan penaikan peringkatnya dari 129 ke 86.

Demikian pula faktor kemudahan akses listrik, naik dari 147 ke 121. Adapun faktor solusi terhadap insolvency juga membaik dari 148 ke 144. (Irana Shalindra)


Editor: Afwan Albasit

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions