Rabu, 30 Oktober 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Harga minyak dunia melebar jelang laporan stok AS

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
7 Best Bike Rides

Commute to the country: the best bike rides to leave the city behind.
From our sponsors
Harga minyak dunia melebar jelang laporan stok AS
Oct 30th 2013, 13:44

Harga minyak dunia melebar jelang laporan stok AS

Rabu,  30 Oktober 2013  −  20:44 WIB

Harga minyak dunia melebar jelang laporan stok AS

Ilustrasi/Foto: Istimewa

Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia malam ini melebar, karena investor bertaruh pada peningkatan lebih lanjut persediaan energi Amerika Serikat (AS). Hal ini memberikan indikasi melemahnya permintaan di konsumen minyak mentah dunia itu. Di sisi lain harga juga dipengaruhi kekhawatiran pasokan minyak di Libya.

Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 92 sen menjadi USD97,28 per barel, karena para pedagang menunggu hasil dari pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve AS. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, naik 14 sen menjadi USD109,15 per barel pada perdagangan sore di London.

"Pasokan berlimpah di AS, dengan perkiraan peningkatan lebih lanjut dalam stok minyak mentah menempatkan tekanan pada harga," ujar Kenny Kan, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Rabu (30/10/2013).

Kan mengatakan, dealer memperkirakan laporan persedian minyak oleh Departemen Energi AS (DoE) Rabu (waktu setempat) akan menunjukkan kenaikan lebih dari dua juta barel dalam pekan sampai 25 Oktober.

Harga minyak AS berada di posisi terendah dalam empat bulan, menyusul laporan DoE. Kenaikan stok mengindikasikan melemahnya permintaan ekonomi dan konsumen utama minyak dunia itu.

Kan menyebutkan, Brent tertekan oleh profit taking menyusul kenaikan terakhir atas kekhawatiran pasokan di Timur Tengah. Dimana produksi di Libya, anggota OPEC, telah terganggu selama berbulan-bulan setelah kerusuhan kerja di terminal minyak yang memangkas output di bawah 100.000 barel per hari. Sebelum shutdown, Libya memproduksi antara 1,5-1,6 juta barel per hari .

Produksi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, tapi maraknya protes telah menimbulkan kekhawatiran terhadap ekspor di tengah serangan dan pemboman yang terjadi hampir setiap hari.

(dmd)
Sindonews Apps : Sindonews Android Apps

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions