Rabu, 30 Oktober 2013

Home » METRO TV NEWS: Dita Ingatkan Buruh Perlu Otot Negosiasi

,
METRO TV NEWS
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com 
ThinkorSwim Stock Options Trading

Learn stock and options trading strategies from Options Trader Ravi Amin in this online course. Enroll for $299.
From our sponsors
Dita Ingatkan Buruh Perlu Otot Negosiasi
Oct 30th 2013, 13:54

Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan aktivis buruh Dita Indah Sari menyatakan gerakan buruh dewasa ini harus memperkuat "otot negosiasi" atau kemampuan bernegosiasi dengan perusahaan masing-masing daripada menyelenggarakan demonstrasi besar-besaran dalam untuk penyesuaian upah.

"Kalau ingin meningkatkan upah secara signifikan buruh harus memperkuat 'otot negosiasi' mereka ketimbang 'otot demonstrasi'. Supaya mereka
berhadapan langsung dengan perusahaan," kata Dita di Jakarta, Rabu (30/10).

Oleh karena itu, menurut Dita, saat ini adalah momentum untuk memperkuat kemampuan dialog dan negosiasi dengan perusahaan, termasuk meningkatkan keberdayaan serikat pekerja.

"Serikat pekerja harus lebih berperan, karena saat ini momentum untuk memperkuat pendekatan dialog dan negosiasi," ujarnya.

Melalui pendekatan dialog dan negosiasi antara buruh dengan perusahaan, lanjut Dita, juga memberi kesempatan bagi masing-masing pengusaha yang berbeda kemampuannya untuk menyesuaikan peningkatan upah.

"Karena kemampuan perusahaan tidak sama. Sebutlah perusahaan dengan buruh tenaga kerja berjumlah 50 atau 100 orang, tentu berbeda dengan yang pekerjanya 1.000 orang," ujarnya.

Oleh karena itu, Dita menyarankan permintaan standar upah yang menjadi tuntutan para buruh sebaiknya tidak terlalu tinggi dan realistis sesuai kemampuan perusahaan.

"Karena sebetulnya untuk upah minimum itu seharusnya hanya berlaku bagi pekerja baru, sedangkan yang masa kerjanya sudah mencapai dua tahun atau lebih itu sudah sepantasnya menuntut lewat jalan negosiasi dengan perusahaan secara langsung," katanya.

Konsolidasi Gerakan Buruh Nasional (KNGB) berencana menggelar aksi mogok nasional pada 31 Oktober dan 1 November 2013. Mogok nasional tersebut didahului dengan berbagai aksi buruh di seluruh wilayah Indonesia dari 28-30 Oktober 2013.

Mogok nasional antara lain menuntut penghapusan politik upah murah dan penghapusan outsourcing atau alih daya. Di DKI Jakarta, buruh menuntut penetapan upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp3,7 juta per bulan.

Menurut Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi para buruh berjuang untuk mendapat upah minimum Rp3,7 juta per bulan supaya bisa hidup layak, bisa memiliki rumah dan membiayai anak-anak mereka sekolah. (Antara)


Editor: Agus Tri Wibowo

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions