Metrotvnews.com, Jakarta: Ekspor furnitur kayu Indonesia hingga kuartal III 2013 meraup US$711,3 juta. Sedangkan ekspor olahan rotan tumbuh hingga menghasilkan US$96 juta.
Meski menguntungkan, Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), Soenoto mengatakan, sektor ini masih membutuhkan pertumbuhan sebesar 25% per tahun untuk mencapai target sebesar US$5 miliar.
"Insya Allah akan tercapai," ujar Soenoto seusai pembukaan Pameran Furnitur dan Produk Interior di Jakarta, Selasa (29/10).
AMKRI mencatat, ekspor furnitur kayu sebesar pada tahun 2012 menghasilkan US$1,22 miliar dan ekspor olahan rotan sebesar US$202 juta. Pasar utama tujuan ekspor furnitur Indonesia adalah Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Inggris, dan Belanda.
Selain itu, kata Soenoto, pertumbuhan kian pesat karena permasalahan dalam bahan baku furnitur makin berkurang seiring kebijakan Menteri Perdagangan yang melakukan totally banned untuk ekspor bahan baku rotan. "Kebijakan itu merupkan keputusan yang benar, dan tidak perlu diubah lagi," ujarnya.
Dengan adanya kebijakan larangan ekspor bahan baku rotan, maka ekspor barang jadi rotan berupa anyaman dan furnitur rotan diharapkan akan mengalami peningkatan. Saat ini, komposisi ekspor furnitur Indonesia berdasarkan bahan baku didominasi oleh bahan baku kayu sebesar 59,5%, metal 8,1%, rotan 7,8%, plastik 2,3%, bambu 0,5% dan bahan baku lain sebesar 21,3%. (Iqbal Musyaffa)
Editor: Afwan Albasit