Metrotvnews.com, Jakarta: Klise. Kata yang tepat untuk menggambarkan permasalahan logistik yang masih membelit. Lembaga Logistic Index mencatat, posisi Indonesia berada pada urutan ke-59.
Jauh tertinggal dari Malaysia yang berada di urutan 29 dan Thailand di urutan 38.
Maka tidak heran, tingginya biaya logistik membuat masyarakat di Papua harus membayar bahan bakar minyak (BBM) yang jauh lebih tinggi. Atau, masyarakat di wilayah perbatasan yang lebih memilih membeli bahan makanan pokok ke negara tetangga karena lebih murah.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pemberdayaan Daerah Tertinggal dan Bulog Natsir Mansyur mengatakan, semua pihak harus segera mengimplementasikan konsep Pendulum Nusantara.
Tujuannya untuk mengintegrasikan wilayah-wilayah Indonesia melalui upaya perbaikan sistem logistik nasional.
"Efisiensi dan kelancaran mobilitas barang dan jasa harus diwujudkan untuk menggairahkan investasi di suatu kawasan di Indonesia, terutama untuk kawasan timur yang masih tertinggal," ujar Natsir di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakornas) Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Tertinggal/Bulog dan Pembangunan Kawasan Perbatasan di Jakarta, Senin (28/10).
Pendulum Nusantara direncanakan melibatkan enam pelabuhan utama yakni Belawan, Batam, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Sorong. Ia berharap dengan penerapan program tersebut biaya logistik dapat ditekan. (Anshar Dwi Wibowo)
Editor: Edwin Tirani