Rabu, 31 Juli 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Hippi minta akses pembiayaan UMKM dipermudah

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Hippi minta akses pembiayaan UMKM dipermudah
Jul 31st 2013, 10:53

Hippi minta akses pembiayaan UMKM dipermudah

Izzudin

Rabu,  31 Juli 2013  −  17:53 WIB

Hippi minta akses pembiayaan UMKM dipermudah

ilustrasi/ist

Sindonews.com - Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi), Suryani S Motik mengatakan, tingginya bunga kredit saat ini menyebabkan seorang wirausaha baru harus menjual produk barang atau jasa cukup mahal.

Karena, mereka harus dapat menutup bunga kredit dan biaya operasional serta keuntungan. Suku bunga dasar kredit korporat saat ini rata-rata mencapai 9-12 persen. Sedangkan suku bunga dari LPDB atau bank untuk usaha kecil dan koperasi mencapai 7-12 persen dan 12-16 persen pada akhir Juni 2013 .

Sementara, suku bunga dari koperasi ke masyarakat mencapai 24-37 persen. Bunga UKM yang kecil (6 persen) karena ada program PKBL (5 persen keuntungan BUMN). Namun, yang menikmati hanya segelintir. "Karena jumlahnya terbatas dan perlu kedekatan dengan BUMN tersebut," kata dia dalam rilisnya, Rabu (31/7/2013).

Menurutnya, harga jual yang cukup mahal membuat sulit bagi pengusaha baru untuk berkompetisi dengan produk/jasa sejenis. Teruta, milik asing yang menyerbu Indonesia. Begitupun dengan beratnya persyaratan mengakses kredit seperti kredibilitas dan kolateral.

"Sebagaui wirausaha baru tentu saja belum memiliki track record dan juga jaminan barang," kata Suryani.

Sementara, Ketua Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Kowapi), Lely Martiwi menyatakan, koperasi simpan pinjam mudah diakses. Namun bungannya lebih tinggi dari perbankan.

Karena, kata dia koperasi juga harus membayar bunga tinggi ke perbankan. Jika kondisi ini dibiarkan dan tidak dicarikan solusinya, maka akan mengendorkan semangat wirausaha baru dan juga berimbas ke calon-calon wirausaha.

"Mereka akan lebih memilih menjadi pegawai daripada menjadi wirausaha. Tentunya hal ini tidak dihaapkan pemerintah terutama Kemenkop UKM sebagai penggagas gerakan Kwirausahaan Nasional (GKN)," kata Lely.

(izz)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions