Ini lima tuntutan Hatta untuk Freeport
Ameidyo Daud
Rabu, 31 Juli 2013 − 15:48 WIB
Ilustrasi/Ist
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, dirinya memiliki lima tuntutan kepada PT Freeport Indonesia dalam mengelola tambang emas di tanah air.
"Yang pertama, bangun smelter di sini. Kedua, lepaskan sebagian lahan yang dikuasai. Yang ketiga, lakukan initial public offering (IPO) di Indonesia," ujarnya di hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Tuntutan yang ke empat, lanjut Hatta, adalah meningkatkan peran serta putra daerah dalam operasionalisasi tambang. Dan yang kelima yaitu mendivestasikan sahamnya sebesar 51 persen.
"Ini menjadi pegangan kita untuk mengelola masa depan usaha kita. Menurut saya yang esensial bukan hanya royalti, tapi value added hilirisasi," ucap Hatta.
Dia mencontohkan rencana pemerintah lainnya sebagai bentuk hilirisasi bahan mentah adalah pengambilalihan Inalum dari Nippon Asahan Aluminium (NAA) agar Indonesia dapat melakukan hilirisasi bauksit menjadi aluminium di dalam negeri.
"Sama halnya seperti Inalum, dimana pada bulan Oktober sudah kembali 100 persen ke Indonesia agar kita bisa membangun industri berbasis alumina ke depannya dengan bahan dasar bauksit miliaran ton," tutup Hatta.
(
gpr)