Ilustrasi minyak mentah. (Foto: Reuters) MELBOURNE - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) merosot di tengah spekulasi bahwa kenaikan stok minyak mentah mingguan terbesar terlalu berlebihan. Sejalan dengan minyak patokan Amerika Serikat (AS), Brent juga mengalami penurunan di London.
Melansir Bloomberg, Senin (21/7/2014), WTI turun sebanyak 0,4 persen di New York. Harga ditutup menguat 2,3 persen secara mingguan pada 18 Juli, setelah pesawat Malaysia Airlines jatuh di Ukraina, dan mengancam krisis antara Barat dan Rusia.
Iran dan enam negara lainnya sepakat untuk memperpanjang pembicaraan nuklir sampai 24 November, setelah putaran terakhir perundingan gagal menghasilkan kesepakatan permanen.
WTI untuk pengiriman Agustus turun sebanyak 40 sen menjadi USD102,73 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak September turun 24 sen menjadi USD101,71 per barel. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 14 persen di bawah rata-rata 100 hari perdagangan.
Sedangkan Brent untuk pengiriman September turun 27 sen atau 0,3 persen ke USD106,97 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah patokan Eropa terhadap Amerika tersebut ditutup dengan premi sebesar USD5,45 per barel pada September. (mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.