Kamis, 31 Juli 2014

Home » Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia: Merpati Tak Diselamatkan, Maskapai RI Bakal Kalah Saing?

,
Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia
Berita Bisnis Liputan6.com menyajikan kabar berita terkini dunia bisnis dan investasi, ekonomi, pasar modal hingga perbankan Indonesia 
46% Will Die Broke!

Are You a Baby Boomer? 46% will die broke. Don't become a statistic! Get your FREE "Retirement Kit" Today AVOID this unfortunate fate. Instant download available!
From our sponsors
Merpati Tak Diselamatkan, Maskapai RI Bakal Kalah Saing?
Jul 31st 2014, 06:34, by Achmad Dwi Afriyadi

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Penerbangan Universitas Gadjah Mada (UGM), Arista Admadjati menyatakan prihatin terhadap skema penyelamatan maskapai PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang tak kunjung berjalan.

"Saya prihatin. Saya lihat ini (penyelamatan) lama. Pemerintah malah fokus ngurusi yang lain," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Jakarta, Kamis (31/7/2014).

Padahal penyelamatan terhadap maskapai tersebut penting karena masih minimnya rute penerbangan di wilayah timur Indonesia. Tak hanya itu, penyelamatan mesti dilakukan agar maskapai dalam negeri siap saat menghadapi penerbangan bebas (open sky) yang bakal berlangsung pada 2015.

Dia menerangkan, jika Merpati tak kunjung diselamatkan maka Indonesia bakal kalah saing dengan penerbangan asing. Arista melihat, potensi masuknya maskapai asing menguasai penerbangan dalam negeri sangat besar. Hal itu terlihat dari banyaknya maskapai swasta yang beroperasi di Indonesia.

"ASEAN open sky maskapai plat merah harus diperkuat. Swasta bahaya, karena gampang sekali dibeli maskapai asing," ujar Arista.

Ia mengungkapkan selama ini pemerintah belum fokus melindungi penerbangan Tanah Air. Itu terlihat dari pekerjaan rumah (PR) pemerintah yang masih banyak belum terselesaikan.

"Padahal PR banyak, ada Merpati, Mandala, Batavia," kata dia.

Untuk diketahui,  manajemen Merpati tengah berusaha memperjuangan nasibnya untuk kembali terbang. Salah satunya dengan restrukturisasi hutang yang mencapai Rp 7,9 triliun.

Namun, pemerintah justru memberi tanda-tanda  agar maskapai tersebut lebih baik tutup. " Dari staf saya di Kementerian Keuangan mengisyaratkan, anginnya di sana, kenapa tidak ditutup saja, begitu," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. (Amd/Ahm)

(Agustina Melani)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions