Liputan6.com, Bengkulu - Provinsi Bengkulu terancam kehabisan stok untuk pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar. Kondisi ini tentu saja akan berdampak pada perekonomian terutama di bidang perkebunan dan pertambangan.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Sumardi mengatakan, ketersediaan stok solar bersubsidi yang dimiliki sebanyak 360 kiloliter (KL) tiap hari. Stok tersebut hanya mampu bertahan hingga awal September 2014.
"Harus ada kebijakan dan rekondisi untuk mensiasati agar pada September nanti kami tidak kekurangan solar bersubsidi. kalau untuk solar non subsidi tidak ada masalah," ujar Sumardi di Bengkulu (30/7/2014).
Untuk kebutuhan solar bulan Oktober, lanjut Sumardi, sudah diusulkan dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2014.
Untuk mengatasi kekurangan selama satu bulan pada September itu, PT Pertamina (Persero) diharapkan bisa mengatur distribusi dan melakukan penghematan sejak sekarang.
Kebutuhan BBM di Bengkulu setiap hari, untuk solar bersubsidi sebanyak 360 KL dan ditambah 50 KL di SPBU yang masuk dalam jalan lintas barat Sumatra untuk kebutuhan kendaraan arus mudik dan arus balik lebaran Idul Fitri.
Untuk BBM jenis premium Pertamina memasok sebanyak 571 KL setiap hari, Pertamax 5 KL dan Avtur sebanyak 15 KL per hari.
Untuk distribusi, kata Sumardi masih dalam kondisi lancar, hanya terjadi kendala di beberapa titik menuju wilayah Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong dan Lebong terkait ancaman longsor jalan. Juga kondisi penyempitan jalan di Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara dan Penarik Kabupaten Mukomuko akibat abrasi pantai. (Yuliardi Hardjo Putra/Gdn)
(Arthur Gideon)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.