Kamis, 31 Juli 2014

Home » Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia: Batasi Waktu dan Tempat Penyaluran Solar Hanya Pindahkan Antrean

,
Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia
Berita Bisnis Liputan6.com menyajikan kabar berita terkini dunia bisnis dan investasi, ekonomi, pasar modal hingga perbankan Indonesia 
Great rates not enough?

OptionsHouse is a cutting-edge platform with award-winning technology. Even with our professional tools, you'll still pay great rates.
From our sponsors
Batasi Waktu dan Tempat Penyaluran Solar Hanya Pindahkan Antrean
Jul 31st 2014, 12:30, by Agustina Melani

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperketat pengendalian BBM bersubsidi. Cara dilakukan mulai dari membatasi waktu penyaluran solar hanya pada pukul 06.00-18.00 di wilayah tertentu dan penghapusan solar bersubsidi di Jakarta Pusat.

Ekonom menilai, langkah itu kurang efektif untuk mengatasi lonjakan konsumsi BBM bersubsidi. Disparitas harga BBM bersubsidi dan subsidi lebar membuat penyelundupan BBM bersubsidi ke negara lain dan industri tetap marak.Oleh karena itu, hal tersebut belum tentu dapat menghentikan penyelundupan.

"Pembatasan waktu dan wilayah memang langkah kurangi volume pembelian. Akan tetapi hanya memindahkan antrean saja. Konsumen akan pindah ke daerah lain untuk mendapatkan solar jadi kurang efektif," kata Ekonom BCA, David Sumual, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (31/7/2014).

David menuturkan, menekan subsidi BBM merupakan sesuatu yang ditunda sejak lama. Padahal harga BBM bersubsidi memang harus disesuaikan mengingat Indonesia telah menjadi negara pengimpor minyak sejak 2004. Subsidi energi ini yang membebani anggaran pendapatan belanja negara.

Total subsidi energi 2014 mencapai Rp 453,3 triliun dan subsidi non energi ditetapkan menjadi Rp 52,7 triliun. Untuk subsidi BBM sebesar Rp 350,3 triliun. Adapun jatah BBM subsidi mencapai 46 juta kilo liter (KL) dan subsidi listrik mencapai Rp 103 triliun.

Oleh karena itu, David menilai, salah satu langkah yang dilakukan mengurangi subsidi BBM dengan menaikkan harga BBM bersubsidi. Meski demikian, menaikkan harga BBM bersubsidi itu memang tidak dapat dilakukan secara sekaligus tetapi bertahap.

"Misal harga BBM Rp 11 ribu, nah disubsidi Rp 2.000 jadi harga BBM Rp 9 ribu. Nah kalau daya beli masyarakat cukup kuat. Subsidi BBM itu dapat kembali dikurangi misalnya Rp 1.000, jadi tergantung daya beli," kata David.

Selain itu, menurut David, cara lain mengatasi lonjakan BBM bersubsidi dengan memberikan pajak. Cara ini pun dilakukan di sejumlah negara seperti Filipina dan Singapura. Langkah itu dilakukan mengingat BBM merupakan sumber daya alam terbatas. (Ahm/)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
FOTO.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions