Ilustrasi ikan dan kelautan. (Foto: Reuters) JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menghimbau agar semua pihak bisa menahan diri dan menjaga suhu politik pasca-pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Pasalnya, masalah ini akan sangat berpengaruh terhadap iklim usaha di tanah air.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto, mengatakan bahwa pemerintahan baru diharapkan dapat dengan lebih serius mengembangkan ekonomi yang berbasis perikanan dan kelautan yang potensinya sangat besar.
"Budidaya belum optimal, ilegal fishing masih tinggi, pelaku industri perikanan pun belum begitu banyak. Bagaimanapun pengembangan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan harusnya bisa diprioritaskan," kata Yugi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (22/7/2014).
Dalam waktu dekat, dia akan memberikan peta jalan (road map) pembangunan ekonomi sektor kelautan dan perikanan yang telah disusun oleh para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin. "Usulan dari Kadin konkret dan dibutuhkan lapangan. Bukan rencana yang tidak realistis," tambahnya.
Adapun yang menjadi salah satu usulan Kadin adalah membangun sentra-sentra perikanan yang dilengkapi dengan cold storage. "Kuncinya di cold storage dengan suplai listrik dan air bersih yang memadai. Sebaiknya sentra-sentra perikanan itu tersebar di seluruh Indonesia," ujar Yugi.
Menurut dia, pembangunan kelautan harus melibatkan nelayan dan pembudi daya dan mereka bisa mendapatkan harga yang baik. Selain itu, proses industrialisasinya pun harus tetap berjalan mulai dari penangkapan atau budi daya hingga sampai ke pabrik-pabrik pengalengan ikan.
"Kalau prospek bisnis bagus bisa swasta kerjasama dengan yang memiliki lahan. Kita harapkan kemudahan permodalan juga lebih diperhatikan, dan akan lebih baik lagi bila ada Bulog perikanan yang membeli hasil nelayan dengan harga pasar agar tidak harus melalui rentenir lagi," tukas dia. (mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.