Selasa, 22 Juli 2014

Home » Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia: Presiden Baru Harus Jujur Bakal Naikkan Harga BBM

,
Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia
Berita Bisnis Liputan6.com menyajikan kabar berita terkini dunia bisnis dan investasi, ekonomi, pasar modal hingga perbankan Indonesia 
Did Your Annuity Earn 8%?

46% of American's Die Broke. Don't become a statistic! Make your money work smarter, get your FREE Retirement Kit Today! Click Here Now. Get returns up to 8%!
From our sponsors
Presiden Baru Harus Jujur Bakal Naikkan Harga BBM
Jul 22nd 2014, 05:42, by Pebrianto Eko Wicaksono

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih harus jujur dalam hal menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan memajukan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan infrastruktur gas.

Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara mengatakan, selama masa kampanye ada salah seorang calon presiden yang ingin mengurangi subsidi pada BBM, namun tidak terang-terangan menyebutkan caranya.

"Ada yang sembunyi ada yang retorika, tapi saya kira lebih bagus akan menyesuaikan harga BBM dalam empat tahun sesuai keekonomian. Itu sudah ada niat menaikkan cuma bersembunyi kenapa nggak jujur saja?," kata Marwan, saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti yang dikutip, di Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Menurut Marwan, calon presiden tersebut harus jujur, tidak hanya memikirkan kepentingan politik. "Jangan aspek politik.  Saya kira siapa pun yang memerintah BBM tidak bisa tambal sulam dan jangan di bawah ke ranah politis. Jujur jangan sembunyi-sembunyi," tutur Marwan.

Marwan menambahkan, jika harga BBM sudah mengarah pada harga keekonomian, pemerintah harus mengalihkan subsidi tersebut pada pengembangan energi lain, seperti EBT dan pembangunan infrastruktur pipa gas.

"Solusinya satu paket, kalau subsidi dikurangi harga sesuai keekonomian, pada saat yang sama pengurangan subsidi untuk apa saja. Untuk EBT, infrastruktur gas," papar Marwan.

Ia mengungkapkan, pengembangan infrastruktur tersebut bisa menjadi solusi energi terutama BBM bersubsidi yang selalu menumpuk. "Untuk menyelesaikan masalah, sekarang kami tumpuk karena masalah politik," pungkasnya. (Pew/Ahm)

(Agustina Melani)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
bbm.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions