"Kami menarik diri dari proses yang berlangsung," ujar Prabowo Subianto dalam jumpa pers di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa 22 Juli 2014.
Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan pengunduran diri calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto secara otomatis membuat calon Presiden Joko Widodo menjadi pemenang.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut berdampak langsung pada perdagangan saham. Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan saham Selasa (22/7/2014), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 43,60 poin atau 0,85 persen ke level 5083,52. Sementara indeks saham LQ45 melemah 0,86 persen menjadi 881,31.
Analis PT Sucorinvest Asset Manajemen Jemmy Paul mengakui pernyataan Prabowo memang berdampak pada perdagangan saham. Pernyataan Prabowo membuat pelaku pasar cenderung ragu mengambil keputusan.
"Pasti sih pengaruh, karena mereka berpikir KPU menetapkan pemenang. Tidak ada kepastian pasar. Pasar akan bingung melakukan, apa harus investasi atau tidak," kata dia saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Namun begitu, menurut dia, tindakan pasar yang diambil sesaat setelah pengunduran diri Prabowo hanya sebatas spekulasi saja.
Pasar akan kembali menunjukan gairahnya karena permasalahan ini tidak akan berpengaruh besar. Permasalahan Prabowo hanya jatuh ke arah hukum.
"Hanya spekulasi, kondisi stabil, karena kelihatannya masalah hukum," lanjutnya.
Dia mengatakan, hal itu ditunjukan dengan masih aktifnya aksi beli dan jual asing maupun domestik. Berdasarkan data RTI tercatat aksi beli dan jual investor asing mencapai Rp 30 triliun. Sementara aksi jual dan beli domestik senilai Rp 6,1 triliun.
Imbuh dia, Ini menunjukan pasar modal nasional masih menarik kendati diterpa masalah pengunduran diri Prabowo. "Selama ini, kalau kita lihat asing malah jadi beli terus," tukas dia. (Amd/Nrm)
(Nurmayanti)
