Ilustrasi. (Foto: Reuters) NEW YORK - Indeks S&P 500 naik ke rekor penutupan tertinggi ketiga dalam empat sesi perdagangan terakhir. Para investor nampaknya mengabaikan data yang menunjukkan perekonomian menyusut pada kuartal pertama, dan bertaruh pada data kuartal kedua.
Klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan pekan lalu, menunjuk bahwa pasar tenaga kerja menguat, dan memberikan investor alasan untuk membeli saham-saham Amerika Serikat (AS).
Data dari Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa produk domestik bruto pada kuartal pertama mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, meskipun tanda-tanda mengindikasikan telah kembali pulih .
"Angka utama melemah dari yang diharapkan, terutama disebabkan oleh pertumbuhan persediaan yang lebih lambat, tapi menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan di masa depan karena pesanan barang dan pesanan baru meningkat," kata kepala strategi investasi Raymond James Financial, Jeffrey Saut, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (30/5/2014).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 65,56 poin atau 0,39 persen ke 16.698,74, The Nasdaq Composite (IXIC) menguat 22,87 poin atau 0,54 persen ke 4.247,95, dan indeks The S&P 500 (SPX) naik 10,25 poin atau 0,54 persen ke 1.920,03, level penutupan tertinggi harian.
Saham Apple (AAPL.O) naik 1,8 persen menjadi USD635,38 setelah mencapai USD636,87, level tertinggi dalam satu setengah tahun, sehari setelah pembuat iPhone mengumumkan akan membeli streaming musik dan perlengkapan audio Beats sekira USD3 miliar.
Data dari BATS Global Markets mencatat, volume perdagangan ringan dengan sekitar 4,88 miliar lembar saham diperdagangkan di bursa AS, jauh di bawah rata-rata bulanan sebesar 5,78 miliar. (mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
