TEMPO.CO, Jakarta - Emiten keramik, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) menargetkan kapasitas produksi keramik sebanyak 87 juta meter persegi pada enam tahun mendatang atau 2020. Kapasitas produksi itu akan tercapai setelah pembangunan plant kelima selesai dilakukan. "Kami mendirikan plant kelima di Jawa Timur, tepatnya di Mojosari, Jawa Timur, Nanti di situ akan dibangun tiga unit pabrik," kata Direktur Utama Arwana Citramulia, Tandean Rustandy, kepada Tempo, Rabu, 28 Mei 2014.
Dengan target tersebut, Arwana ingin mengejar peluang pasar domestik Indonesia karena tingkat konsumsi keramik masih rendah. Tandean mengatakan kebutuhan keramik Indonesia tergolong paling rendah di dunia. Jumlah konsumsi keramik Indonesia kalah dibanding dengan negara di kawasan Asia Tenggara. "Konsumsi kita masih sangat rendah sekitar kurang-lebih 1,67 meter persegi per kapita. Sedangkan di Vietnam sudah empat meter persegi dan Thailand di atas tiga meter," katanya. (Baca juga: Konsumsi Keramik Nasional Kalah dengan Vietnam)
Tandean mengatakan pihaknya menggelontorkan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk pembangunan pabrik plant kelima di Mojokerto, Jawa Timur. Dana tersebut termasuk dalam pembelian mesin produksi dan perangkat pendukung yang lain.
Arwana akan membangun tiga pabrik di plant kelima tersebut dalam tiga tahap. Pembangunan tiga tahap ini diprediksi rampung pada 2020. Perseroan menargetkan pembangunan pabrik dalam tahap pertama selesai pada semester kedua 2015 dengan biaya investasi sebesar Rp 300 miliar.
Direktur Keuangan Arwana Citramulia, Rudy Sujanto, mengatakan pihaknya memfokuskan produksi keramik untuk kelas menengah ke bawah. Dia menilai peluang pasar untuk segmen ini masih terus berkembang. "Kami saat ini masih menyasar pasar keramik domestik daripada melakukan penjualan ekspor," ujarnya. (Lihat juga: Laba KIA Melonjak Tujuh Kali)
Rudy memprediksi kebutuhan keramik nasional tahun ini mencapai 400 juta meter persegi, naik sepuluh persen. Mengutip data Asosiasi Industri Keramik Indonesia, realisasi penjualan keramik tahun kemarin mencapai 360 juta meter persegi.
Saat ini Arwana mempunyai empat plant pabrik yang tersebar di Tangerang, Banten, Gresik dan Ogan Hilir, Sumetera Selatan. Keempat pabrik tersebut memiliki kapasitas total produksi sebesar 49,7 juta meter persegi pertahun. Dengan adanya mesin baru ini, kapasitas produksi Arwana akan mencapai 57,87 juta meter persegi per tahun.
ALI HIDAYAT
Terpopuler :
Pembangunan Smelter Freeport Dimulai di Kuartal II
Cadbury Berbabi, Muslim Indonesia Diminta Waspada
Pelindo Investasi Rp 80 Miliar untuk Tanjung Wangi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.