Sejumlah pekerja merakit televisi Ultra High Definition (Ultra HD TV) berdimensi layar 55 inch di Area Line Produksi PT. LG Electronic Indonesia di Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Bekasi. (03/12). Tempo/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berunding lama, akhirnya perusahaan elektronik asal Korea Selatan, Samsung, membuka pabriknya di Vietnam. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar mengakui, Vietnam lebih menarik bagi perusahaan elektronik seperti Samsung untuk mengembangkan bisnisnya.
"Dari segi insentif fiskal, mereka memang memberikan hal-hal yang menguntungkan investor dan sulit untuk disamakan dengan Indonesia," kata Mahendra, saat ditemui sebelum menghadiri rapat di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat, 30 Mei 2014. Vietnam diketahui memberikan insentif pembebasan pajak (tax holiday) selama 30 tahun kepada Samsung.
Meski demikian, Mahendra menegaskan, di Vietnam, Samsung hanya menginvestasikan telepon pintarnya saja. "Kalau untuk elektronik, mereka akan terus memperbesar di sini," ujar Mahendra. (Baca juga: Ketemu CT, Samsung Pamer Insentif Pajak di Vietnam)
Meski tak dipilih Samsung sebagai lokasi pabrik telepon, kata Mahendra, Indonesia masih memiliki berbagai keunggulan investasi bagi perusahaan elektronik. Dia mencontohkan, kedekatan pasar dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Menurut Mahendra, keunggulan itu tidak dimiliki Vietnam. Dari segi besaran pertumbuhan ekonomi, Vietnam justru semakin melambat.
Mahendra menuturkan, setelah mempelajari perkembangan ekonomi global, makin banyak orang yang yakin bahwa perlambatan ekonomi global akan terus berlanjut. Bahkan, pertumbuhan ekonomi di beberapa negara utama, seperti Cina semakin melambat. Menurut dia, hal tersebut mendorong investor tertarik menanamkan uangnya di Indonesia.
PERSIANA GALIH
Berita utama
Gunung Meletus,133 Warga Terjebak di Sangeang Pulo
Selain Anggito, SBY Ganti Dirjen Kemenag yang Lain
Jokowi Ungguli Prabowo di Semua Kantong Massa