Senin, 28 April 2014

Home » Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia: Tunas Ridean Bagi Dividen Rp 89,28 Miliar

,
Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia
Berita Bisnis Liputan6.com menyajikan kabar berita terkini dunia bisnis dan investasi, ekonomi, pasar modal hingga perbankan Indonesia 
Subscribe to Bloomberg Businessweek

Get Bloomberg Businessweek for 84% off what others pay on the newsstand - that's like getting 38 complimentary issues! Sign up today.
From our sponsors
Tunas Ridean Bagi Dividen Rp 89,28 Miliar
Apr 28th 2014, 09:36, by Fiki Ariyanti

PT Toyota-Astra Motor (TAM) tidak menemukan adanya masalah pada seluruh model yang beredar di Indonesia aman.

Liputan6.com, Jakarta Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST) PT Tunas Ridean Tbk (TURI) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 16 per lembar saham pada Juli 2014 atau total Rp 89,28 miliar meskipun laba perusahaan mengalami penurunan.

Direktur Utama Tunas Ridean, Rico Setiawan menjelaskan dividen yang dibagikan terdiri dari Rp 6 per saham yang telah dibayar sebagai dividen interim di 10 Desember lalu.

"Lalu sisanya Rp 55,80 miliar atau Rp 10 per saham dibayar sebagai dividen final yang akan dibayarkan pada Juli tahun ini," jelasnya di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Senin (28/4/2014).

Ia melanjutkan, sepanjang tahun lalu perseroan membukukan laba bersih Rp 307 miliar. laba sepanjang 2013 tersebut mengalami penurunan sebesar 27% jika dibanding dengan laba yang dicetak pada tahun sebelumnya.

Perusahaan yang mempunyai bisnis di distribusi dan penjualan kendaraan bermotor ini sebenarnya membukukan penjualan yang cukup tinggi, namun karena ketatnya persaingan maka margin yang didapat tipis sehingga laba menurun.

Rico melanjutkan, penurunan laba tersebut sebagai besar disumbang oleh penurunan pada tunas rental yaitu turun 12% menjadi Rp 26 miliar. Sementara perusahaan afiliasi yang 49% sahamnya dikuasai perseroan yaitu Mandiri Tunas Finance menyumbang laba Rp 86 miliar atau 51% lebih tinggi dari 2012.

"Laba dari bisnis otomotif grup menyusut 42% menjadi Rp 195 miliar akibat peningkatan biaya karyawan seiring kenaikan upah minimum tenaga kerja di Indonesia," ujarnya.

Penyebab lain, dia mengamati persaingan ketat di industri otomotif ikut menggerus marjin penjualan kendaraan meski terjadi pertumbuhan penjualan mobil nasional yang naik 10% menjadi 1,2 juta unit di 2013.

Penjualan mobil grup pada tahun lalu meningkat 15% menjadi 54.532 unit. Namun peningkatan kapasitas produksi dalam negeri distribusi oleh produsen utama menyebabkan tekanan besar terhadap besaran diskon.

"Penjualan motor grup terutama berlokasi di provinsi yang bergantung pada minyak sawit naik tipis 1% menjadi 177.344 unit. Ditopang peningkatan harga minya sawit di kuartal terakhir 2013," tutur Rico.

(Arthur Gideon)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
Clipboard01.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions