Liputan6.com, Jakarta - Meski diwarnai aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan investor asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya sanggup bertahan di zona hijau. IHSG naik tipis 0,92 poin (0,02%) menjadi 4819,681 pada penutupan perdagangan Selasa (29/4/2013).
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG langsung terseret ke zona merah dengan turun 12,75 poin (0,26%) ke level 4.806. IHSG terus memerah, namun berhasil bangkit menjelang detik-detik penutupan perdagangan.
Pembalikkan arah IHSG tersebut ditopang aksi beli para investor lokal yang ingin memburu saham murah. Berdasarkan data RTI, investor domestik mencatat aksi beli bersih sebesar Rp 3,6 triliun, sedangkan aksi jual sekitar Rp 3,1 triliun. Sementara investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 1,4 triliun dan aksi jual Rp 1,9 triliun.
Perdagangan saham hari ini mencapai nilai Rp 5,06 triliun dengan volume transaksi 5,069 miliar saham, dengan frekuensi 191.470 kali saham berpindah tangan. Sebanyak 164 emiten mendorong kenaikan IHSG, sementara 108 emiten menggerus IHSG dan 95 emiten harga sahamnya stagnan.
Sektor-sektor saham yang menghijau yaitu pertanian, konsumer, kontruksi, keuangan dan perdagangan. Sedangkan sektor yang menggerus IHSG yaitu aneka industri, pertambangan, industri dasar, infrastruktur, dan manufaktur.
Adapun sejumlah saham unggulan yang sanggup mendongkrak yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Saham-saham yang menjadi pemberat IHSG yaitu PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
(Nurseffi Dwi Wahyuni)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.