Senin, 28 April 2014

Home » Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia: Jurus Distributor Otomotif Hadapi Kenaikan Upah

,
Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia
Berita Bisnis Liputan6.com menyajikan kabar berita terkini dunia bisnis dan investasi, ekonomi, pasar modal hingga perbankan Indonesia 
Advance your career

Columbia College offers 100% online MBA degrees, allowing you to earn your degree on your time. Get a promotion at work with an MBA.
From our sponsors
Jurus Distributor Otomotif Hadapi Kenaikan Upah
Apr 28th 2014, 11:40, by Fiki Ariyanti

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan diler otomotif, PT Tunas Ridean Tbk (TURI) mengeluhkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) setiap tahun yang terjadi di Indonesia. Penyesuaian upah tenaga kerja yang terlalu tinggi akan menggerus laba bersih emiten berkode TURI ini.

Pada tahun lalu, laba dari bisnis otomotif grup ini menyusut 42% menjadi Rp 195 miliar, sehingga ikut menyeret perolehan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar 27% menjadi Rp 307 miliar di 2013.

Menurut Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk, Rico Setiawan, pihaknya menargetkan pendapatan bersih sekitar Rp 12 triliun sepanjang tahun ini atau naik 4% dibanding perode 2013 yang mencapai Rp 11 triliun.

Sedangkan untuk perolehan laba bersih, perseroan tak memiliki target muluk. Dia berharap bisa mencatatkan laba bersih yang sama seperti tahun lalu.

"Laba dan marjin bersih mengikuti tahun lalu, karena persaingan makin ketat dan kenaikan upah minimum. Kondisi ini pasti akan berdampak ke laba bersih karena beban operasional naik sekitar 10% di tahun ini. Sebab komponen UMP sekitar 78%-80% dari biaya operasional," ujar Rico di Jakarta, Senin (28/4/2014).

Rico mengaku, tak berharap mengantongi marjin besar dari penjualan motor, mobil bahkan rental dan bisnis pembiayaan. Namun perseroan tetap harus menggenjot penjualan supaya dapat berkontribusi menutup pembengkakan biaya operasional.

"Kami pasti terus reskrut karyawan karena cabang bertambah sehingga butuh investasi lagi. Tapi kami maksimalkan dengan melakukan training supaya karyawan terutama di bagian sales bisa lebih produktif dan tak terlalu banyak menambah jumlah sales," tutur Rico.

Dengan bekal pelatihan ini, Rico berharap, para tenaga salesnya mampu memaksimalkan penjualan kendaraan. "Misalnya yang tadinya cuma bisa jual 1-2 kendaraan, sekarang ditargetkan 3-4 unit, jadi volume penjualan yang digenjot. Kalau nggak, nambah cabang kami tidak bisa nutup biaya," ucapnya.

Selain itu, dia mengaku, agresif  melakukan penetrasi penjualan mobil dan motor di Jakarta maupun luar Jakarta. Tak ketinggalan rajin memberi diskon kepada konsumen.

"Kami sih tidak pernah naikin harga walaupun ada dampak dari penyesuaian UMP, dan lainnya. Karena ikutin harga dari ATPM saja, nggak berani ngutak ngatik harga dari sana," tegas Rico.

(Agustina Melani)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
mobil lcgc.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions