TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai berbiaya murah, AirAsia Indonesia, tak berminat mendaratkan atau menerbangkan pesawatnya dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Alasannya karena pertimbangan efisiensi operasional. "Rute AirAsia 60-70 persen adalah internasional. Sedangkan Halim untuk penerbangan domestik," kata juru bicara Audrey Progastama Petriny, Selasa, 29 April 2014. (Baca: Bandara Halim Tak Diminati Maskapai)
Menurut Audrey, jika AirAsia beroperasi di dua bandar udara, akan menyulitkan penumpang melakukan connecting flight. Apalagi jumlah slot di Halim juga terbatas. "Akan sulit diimplementasikan karena akan berdampak pada sulitnya rotasi pesawat dan mengurangi efisiensi operasional." (Baca: Garuda Operasikan 16 Penerbangan di Bandara Halim)
Meski demikian, Audrey mengatakan tingginya lalu lintas penerbangan di Bandar Udara Soekarno-Hatta memang membuat penerbangan over-capacity. Dia berharap segera ada pengembangan agar daya tampung Bandara Soekarno-Hatta meningkat.
Sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti mengatakan ada 74 slot penerbangan yang disiapkan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Dari total itu, baru 16 slot yang dipakai oleh Citilink untuk penerbangan domestik.
Selain Citilink, Garuda juga sudah mengantongi izin delapan penerbangan dari 10 slot yang diajukan ke Halim. Namun rencana Garuda menerbangkan dan mendaratkan pesawatnya di Halim juga batal.
NURUL MAHMUDAH
Berita Lain:
3 Korban Pedofil Buron FBI Ini Tewas Bunuh Diri
Bugil di Kantor, Hakim Wanita Bosnia Dipecat
Satu WNI di Jeddah Meninggal Akibat MERS-CoV
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.