Selasa, 29 April 2014

Home » ANTARA News - Ekonomi: Regulasi ekonomi hijau harus jelas insentif-disinsentif

,
ANTARA News - Ekonomi
News And Service 
50% off Print Subscription of USA Today

Get the news delivered to your doorstep. Lock in the savings and receive USA Today for just $0.75 a day.
From our sponsors
Regulasi ekonomi hijau harus jelas insentif-disinsentif
Apr 29th 2014, 11:37

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan apabila Indonesia serius ingin menerapkan ekonomi hijau, industri dan infrastruktur ramah lingkungan maka diperlukan sebuah regulasi yang jelas memperlihatkan dampak insentif dan disinsentif yang ditimbulkan.

"Kalau memang mau berlaku, maka harus mengubah paradigma, salah satunya regulasinya harus memperlihatkan dampak insentif dan disinsentif," kata Hidayat seusai menghadiri pembukaan Indonesia "Green Infrastructure Summit 2014" di Jakarta, Selasa.

Kemudian, lanjut Hidayat, regulasi tersebut juga harus memuat aturan-aturan dengan berbagai poin peninjauan. Meski demikian, Hidayat menyatakan bahwa meskipun regulasi itu sudah jelas terkadang masih sulit untuk diterapkan. "Kerap ada bentrok, tumpang tindih," katanya.

Oleh karena itu, Hidayat kembali menekankan pentingnya mencantumkan secara jelas dampak insentif dan disinsentif di dalam sebuah regulasi, khususnya terkait penerapan ekonomi hijau, industri dan infrastruktur ramah lingkungan.

Selain itu, Hidayat menyatakan ada juga kemungkinan pembangunan ramah lingkungan berbenturan dengan biaya yang mahal. "Banyak juga teknologinya yang tidak murah," katanya.

Dia memberikan contoh apabila industri mobil, dipaksakan menerapkan mesin "hybrid" dengan mengadopsi teknologi Jepang, maka harga jualnya akan membengkak hingga 45 persen.

Penggunaan mesin "hybrid" tersebut demi memenuhi syarat perubahan spesifikasi industri dalam kerangka ramah lingkungan, yakni rendah emisi karbon.

Tampak hadir dalam acara peresmian tersebut Wakil Presiden Boediono dan Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto.

Wapres Boediono mengatakan pemerintah mendatang diharapkan "habis-habisan" membangun infrastruktur mengingat sampai saat ini masih saja menjadi kendala untuk meningkatkan perekonomian nasional di sampung sebagai sarana pemerataan kesejahteraan, demikian dalam kata sambutannya. (*)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions