Senin, 05 Agustus 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Dalam 2 hari, daging ayam naik Rp15 ribu

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Dalam 2 hari, daging ayam naik Rp15 ribu
Aug 5th 2013, 09:55

Dalam 2 hari, daging ayam naik Rp15 ribu

Herni Amir

Senin,  5 Agustus 2013  −  16:55 WIB

Dalam 2 hari, daging ayam naik Rp15 ribu

Ilustrasi/Ist

Sindonews.com - Memasuki H-3 Idul Fitri 1434 Hijriah, harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar terus mengalami kenaikan. Tak tanggung-tanggung, kenaikan terjadi dalam dua hari berturut-turut.

Menurut Adi, pedagang ayam di pasar daya, pada Sabtu, 3 Agustus 2013 lalu, harga satu ekor ayam potong masih di kisaran Rp40 ribu. Kemudian keesokan harinya mengalami kenaikan Rp5 ribu menjadi Rp45 ribu. Dan hari ini, Senin (5/8/2013) mengalami kenaikan kembali menjadi Rp55 ribu perekor atau naik Rp10 ribu.

"Dalam dua hari naik Rp15 ribu. Kemungkinannnya akan terus naik sampai pada H-1. Tidak menutup kemungkinan harga bisa tembus sampai Rp75 ribu per ekor," ungkapnya kepada Koran SINDO, Senin (5/8/2013).

Adi menuturkan, naiknya harga ayam dipicu meningkatnya permintaan masyarakat. Jika biasanya dia menjual 200 ekor per hari, saat ini, meski harga naik, Adi harus tetap menambah stok hingga 350 ekor.

Untuk tambahan 150 ekor per harinya tersebut, dia tidak lagi hanya mengandalkan pasokan dari kabupaten Gowa, tapi sudah menyasar ke kabupaten maros.

"Permintaan naik terus kita penjual juga tambah susah cari ayam. Seandainya bisa tambah dari peternak, di atas 350 ekor, saya akan beli karena pasti habis terjual. Tapi memang stok terbatas," ungkapnya.

Meski harga daging ayam meroket tajam, akan tetapi kenaikan tidak terjadi pada daging sapi. Hingga kemarin, daging sapi masih dikisaran Rp80 ribu per kilogram. Harga lain yang melambung yakni bawang merah sudah mencapai Rp80 ribu per kilogram. Begitu juga dengan cabai merah besar saat ini mencapai Rp55 ribu per kilogram.

"Harga bawang merah sama mahalnya dengan daging sapi saja. Baru kita tidak mungkin tidak menggunakan bawang merah Karena ini salah satu bumbu utama dalam masakan," kata Riska, salah seorang pembeli.

Dikonfirmasi Kasi Pelayanan Usaha Disnak Sulsel, H Andi Panggeleng mengatakan, kenaikan tersebut sulit diantisipasi meskipun pemerintah sudah melakukan antisipasi sejak jauh-jauh hari. Fluktuasi kenaikan ini merupakan siklus tahunan. Kenaikan harga karena faktor permintaan yang naik dan diyakini akan normal setelah lebaran.

"Memang ada kencederungan permintaan 10-20 persen dari kebutuhan normal. Puncak kenaikan biasanya daging ayam akan naik sampai 100 persen," ungkapnya.

Yang jelas kata dia, pemerintah tetap menjamin distribusi dan ketersediaan pasokan. Masyarakat diimbau tidak perlu cemas akan terjadinya kelangkaan daging baik ayam maupun sapi.

(gpr)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions