Sabtu, 03 Agustus 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Harga bawang merah di Sengkang naik 20%

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Harga bawang merah di Sengkang naik 20%
Aug 3rd 2013, 10:10

Harga bawang merah di Sengkang naik 20%

Jumardi Nurdin

Sabtu,  3 Agustus 2013  −  17:10 WIB

Harga bawang merah di Sengkang naik 20%

ilustrasi/ist

Sindonews.com - Memasuki H-5 Lebaran, barang-barang kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar di Sengkang, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih stabil, kecuali bawang merah yang saat ini mengalami kenaikan sekitar 20 persen.

Berdasarkan pantauan di beberapa pasar di Sengkang hari ini (3/8/2013) menyebutkan, harga bawang merah yang sebelumnya dijual Rp30 ribu, saat ini naik menjadi Rp35 ribu hingga Rp36 per kg.

"Kami juga membelinya mahal, karena menurut pedagang tempat kami beli, pasokan kurang," kata salah seorang pedagang, Wati di Pasar Tempe Sengkang, Sabtu (3/8/2013).

Sementara, salah seorang pedagang ayam potong, Mahdi berharap tidak ada
kenaikan ayam potong dalam waktu dekat, karena pada awal Ramadan sudah ada
kenaikan yang dipengaruhi sewa transportasi.

"Dari penjualnya kami memang membelinya mahal, ditambah lagi Sewa mobil yang cukup mahal. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini tidak ada lagi kenaiakn," katanya sambil mengaku ayam yang dijualnya berasal dari kabupaten Sidrap.

Kabag Perekonomian Pemkab Wajo, Arwes mengatakan, sesuai pantauan Pemkab Wajo mengatakan, harga masih stabil seperti awal Ramadan. "Memang ada kenaikan untuk bawang merah, namun barang lainnya masih sama seperti awal Ramadan," katanya.

Untuk harga ayam, kata dia, saat ini masih dalam harga Rp50 ribu per ekor,
sementara untuk daging Rp75 ribu per kg. "Awal Ramadan memang ada kenaikan, tetapi menghadapi Lebaran hingga saat ini belum ada kenaikan, para pedagang masih menggunakan harga awal Ramadan," katanya.

Seperti diketahui, awal Ramadan harga ayam potong dari harga Rp25 ribu per ekor menembus harga Rp50 ribu per ekor, cabai besar dan cabai rawit mengalami kenaikan 10 persen dari Rp25 ribu naik menjadi Rp35 ribu.

"Kenaikan harga awal Ramadan masih tahap kewajaran, meskipun harga masih variatif itu tergantung produsen tempat pedagang mengambil barang jualannya. Yang mesti diantisipasi adalah stok atau ketersedian, karena akan memicu kenaikan yang signifikan bila tidak mencukupi. Minyak curah, beras, gula pasir, bumbu dapur, harganya masih stabil, untuk periapan Lebaran," jelas Arwes.

(izz)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions