BI: Kuartal III krusial tahan defisit NPI
Ameidyo Daud
Sabtu, 24 Agustus 2013 − 14:58 WIB
Ilustrasi
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa pada kuartal III tahun ini merupakan waktu krusial untuk menahan defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI).
Apabila defisit neraca pembayaran pada kuartal III masih di bawah 3 persen, maka BI optimistis defisit neraca pembayaran akan berada di bawah 3 persen pada akhir tahun ini.
"Kalau misalnya bisa mencapai di bawah 3 persen di kuartal ini, kita akan optimistis hingga akhir tahun. Jadi dalam waktu tiga bulan ini semua akan terjawab," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi Johansyah di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Difi manambahkan, dengan bauran kebijakan BI yang segera dikeluarkan, maka diharapkan neraca pembayaran tidak melewati 3 persen. Namun, dia mangaku belum tahu kapan tekanan pada neraca pembayaran akan mulai mereda.
"Neraca pembayaran defisit masih akan menurun dan berapa lamanya saya belum optimis karena akan berpengaruh ke rupiah. Tetapi BI sudah menyiapkan bauran-bauran kebijakan," tutup Difi.
Sekedar informasi, BI sebelumnya menyatakan bahwa defisit NPI pada kuartal II/2013 berkurang menjadi USD2,5 miliar dibanding kuartal sebelumnya sebesar USD6,6 miliar.
Sejalan dengan itu, cadangan devisa pada akhir kuartal II turun menjadi USD98,1 miliar. Namun, cadangan devisa diklaim masih cukup membiayai kebuthan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah selama 5,1 bulan.
Sementara defisit transaksi berjalan meningkat USD5,8 miliar pada kuartal I atau 2,6 persen dari PDB pada kuartal sebelumnya menjadi USD9,8 miliar atau 4,4 persen dari PDB kuartal II/2013.
Hal itu disebabkan menyusutnya surplus neraca perdangan nonmigas dan melebarnya defesit neraca jasa dan pendapatan.
Gubernur BI Agus Martowardojo sebelumnya menuturkan, menurunnya defisit NPI didukung transaksi modal dan keuangan yang mencatta surplus setelah pada kuartal I menderita defisit.
(
rna)