Pembuat keranjang parcel raup keuntungan besar
Arham Hamid
Jum'at, 9 Agustus 2013 − 12:00 WIB
Foto: Arham Hamid/Koran Sindo
Sindonews.com - Meskipun pemberian parcel dilarang oleh pemerintah, namun tak menyurutkan semangat para perajin keranjang parcel untuk tetap berjualan. Bahkan tahun ini, penjualan keranjang-keranjang dari rotan buatan perajin di Makassar, lebih tinggi dibanding dengan tahun lalu. Perajin pun mampu menuai untung lebih besar menjelang Idul Fitri.
Aktivitas para perajin rotan semakin meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal menghitung hari lagi. Perajin keranjang parcel di jalan Rajawali, Makassar ini, masih terus bekerja memenuhi pesanan yang semakin banyak.
"Meski beberapa tahun terakhir pemberian parcel dibatasi di hari raya, namun tetap saja pesanan keranjang masih cukup banyak. Meski para perajin sudah mulai bekerja sejak dua bulan sebelum Ramadan, sampai menjelang Idul Fitri pun, pesanan masih saja berdatangan," ungkap salah seorang perajin keranjang rotan di Makassar, Luthfi baru-baru ini.
Perajin di tempat ini biasanya membuat berbagai macam keranjang dari rotan. Berbagai ukuran mulai dari keranjang anyaman yang ringan, hingga wadah parcel susun tiga setinggi lima puluh centimeter.
Banyaknya pesanan keranjang membuat perajin ini harus mempekerjakan anggota keluarga dan tetangga-tetangga untuk membantu membuat anyaman dan juga mengecat keranjang.
Karena tingginya pesanan, perajin pun menaikkan harga keranjang buatan mereka hampir dua puluh persen. Kini, harga jual keranjang Rp15 ribu untuk ukuran yang paling kecil, hingga Rp50 ribu untuk keranjang rotan paling besar.
Keranjang-keranjang rotan yang telah selesai dibuat dan dicat, kemudian dijual di pinggir jalan. Sebagian lainnya dikirim ke berbagai kota di Sulawesi Selatan dan kepada para pemesan sebelum hari raya tiba.
(
gpr)
