Selasa, 13 Agustus 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Di Depok, harga kebutuhan pokok masih tinggi

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Introduction to Coaching & CEC's

In less than an hour, you'll learn how to win the hearts of your members and build a successful fitness community. Sign up for this $49 online course.
From our sponsors
Di Depok, harga kebutuhan pokok masih tinggi
Aug 13th 2013, 06:08

Di Depok, harga kebutuhan pokok masih tinggi

R Ratna Purnama

Selasa,  13 Agustus 2013  −  13:08 WIB

Di Depok, harga kebutuhan pokok masih tinggi

Ilustrasi/Ist

Sindonews.com - Sejumlah harga kebutuhan pokok di Depok masih tinggi pasca lebaran. Kenaikan harga masih terjadi di beberapa komoditas antara lain daging sapi, bawang merah dan cabai rawit merah. Berdasarkan pantauan, harga sejumlah komoditi masih di atas Rp100 ribu per kilogram.

Burhan, salah satu pedagang di Pasar Tugu, Cimanggis mengatakan, harga daging sapi lokal saat ini per kg nya Rp100 ribu. Ia mengatakan, meski mengalami kenaikan, permintaan akan daging meningkat.

"Harga tinggi enggak begitu terpengaruh sama penjualan. Bahkan, jelang Llebaran kemarin permintaan bertambah. Dua kali lipat jumlahnya," kata Burhan, Selasa (13/08/2013).

Kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit merah yang mencapai Rp120 ribu per kg. "Di Pasar Induk Kramat Jati harganya juga sudah di atas Rp100 ribu. Seperempatnya Rp30 ribu, karena terlalu mahal banyak warga yang belinya sedikit. Ada yang belinya hanya satu ons. Kenaikan harga ini sangat berpengaruh dengan penjualan, jadi sepi," jelas Wati, pedagang cabai rawit.

Bawang merah pun juga turut mengalami kenaikan yang tak kalah tinggi dengan daging sapi dan cabai rawit merah. "Harga per kg nya Rp60 ribu. Pada bulan puasa masih Rp50 ribu. Bawang merah asli Brebes ini saya peroleh dari pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sana harganya juga Rp55 ribu per kg," ungkap Aas, pedagang bawang merah.

Salah satu warga, Siti Nuroh mengungkapkan, kenaikan harga daging turut berpengaruh kepada usahanya. Siti yang sehari-harinya berjualan soto Betawi tersebut harus putar otak menyikapi kenaikan harga daging dan bawang merah.

"Saya bingung kalau soto enggak pakai bawang goreng rasanya enggak enak. Paling saya kasih sedikit saja, daging pun demikian. Kalau dagingnya juga saya kurangi sedikit," katanya.

Dirinya berharap, kenaikan harga tersebut tidak berlangsung lama. "Setiap lebaran memang harga naik. Ya, tapi naiknya jangan terlalu lama. Saya berharap pemerintah bisa kembali stabilkan harga. Kasian pedagang kecil seperti saya, mau naikan harga nanti konsumen kecewa, tapi kalau nggak bisa rugi. Yah paling mengurangi komposisi saja," pungkasnya.

(gpr)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions