Elpiji 3 kg langka
Pertamina akui ada kenaikan harga di Garut
Fani Ferdiansyah
Rabu, 14 Agustus 2013 − 18:27 WIB
Foto: Fani Ferdiansyah/Koran Sindo
Sindonews.com - Asisten Manager External Relation Marketing Operation Region III PT Pertamina, Krisanti Tiara Putri Gondokusumo, mengakui terjadinya peningkatan harga gas di Kabupaten Garut.
Menurut dia, kenaikan harga elpiji terjadi pada 8 hingga 10 Agustus lalu. Ia pun menuding tersendatnya distribusi ke konsumen menjadi penyebab kelangkaan gas elpiji.
"Banyak di antara pengecer yang membeli gasnya ke pengecer lagi. Padahal seharusnya pengecer membeli gas ke agen pangkalan. Penyebab lainnya adalah karena ada agen yang memanfaatkan momen Lebaran dengan menaikan harga. Agen yang nakal itu sudah kami berikan sanksi berupa skorsing selama dua minggu agar tidak beroperasi," jelasnya.
Untuk mencegah terjadinya kepanikan warga, pihaknya telah melakukan operasi pasar di beberapa tempat, yakni di Kecamatan Banyuresmi, Bayongbong, Cisurupan, dan Wanaraja.
Tiara menegaskan, hingga saat ini persediaan gas di Garut masih terbilang aman yakni sebanyak 42.281 tabung setiap harinya.
"Masih mahalnya harga itu, karena gas yang dijual pengecer adalah gas yang dulu mahal, jadi bukan pasokan gas yang sekarang," ujarnya.
Dia menambahkan, harga gas elpiji 3 kg yang ditetapkan pemerintah kabupaten Garut adalah sebesar Rp13.500 dari tingkat agen ke pangkalan, dan Rp14.500 dari Pangkalan ke pengecer.
"Nah dari pengecer ini yang susah, terkadang harganya suka-suka mereka saja," tandasnya.
(
gpr)