Kunjungan ke Negeri Gajah Putih juga dilakukan sebagai bentuk dukungan program kewirausahaan di Indonesia dalam skala Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Perusahaan yakin Indonesia sebenarnya memiliki peluang besar untuk bisa bersaing di pasar bebas.
"Namun harus didukung juga oleh pemerintah agar mampu menjadi stabilisator dan dinamisator perekonomian di Indonesia," ujar Asisten Presiden Direktur Sinde Budi Sentosa, Jony Yuwono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/3/2013).
Jony menjelaskan, perusahaan memberikan kesempatan bagi 600 mitra pengusaha dari seluruh nusantara untuk mendapatkan pembelajaran pasar di Thailand. Para mitra mendapat kesempatan untuk berdiskusi dengan sesama pengusaha di negara tersebut.
Pengalaman selama di Thailand diharapkan dapat menambahkan wawasan bagi para pengusaha dan mengebangkan kemitraan wira usaha dengan Sinde.
Dengan perkembangan ekonomi yang mengarah kepada pasar global, semua pihak bisa melihat jelas pedagangan bebas antara negara Asia Tenggara dan lain sebagainya. Dengan perdagangan yang makin bebas, maka persaingan akan makin ketat, dan perlu menguatkan kekuatan industri dalam negeri saat ini.
"Kenapa memilih Thailand, karena populasi dan struktur pasar ritelnya mayoritas dikuasai pasar tradisional Dengan ada kunjungan tersebut, kami percaya perkembangan retail di Indonesia akan semakin berkembang kedepannya," kata Jony.
Untuk bisa ikut program tersebut, Sinde menetapkan mitra kerja terpilih berdasarkan potensi dan prestasi. Perusahaan terus melakukan inovasi dan edukasi untuk mengembangkan dunia kewirausahaan ke semua mitra yang ada. (Dis/Shd)
http://bisnis.liputan6.com/read/542284/perusahaan-farmasi-ri-bawa-600-ukm-belajar-bisnis-di-thailand
