Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Sebagaimana diketahui, keterlambatan keputusan perpanjangan kontrak menyebabkan produksi di Blok WMO terus menurun. Pada saat diserahkan ke Pertamina awal 2010, produksi sekira 15 ribu barel per hari (BPH). Selama dua tahun dikelola, produksi terus merosot hingga mencapai 6.000 BPH. Hal ini disebabkan, laju penurunan alamiah blok tersebut hampir 50 persen setiap tahun.
"Kegiatan massif yang dilakukan PHE WMO mulai menunjukkan hasil," ujar Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (17/3/2013).
Dia meminta, PHE WMO terus menggencarkan kegiatan untuk mencapai target produksi yang dicanangkan pemerintah sebesar 22 ribu barel minyak per hari. Di sisi lain, SKK Migas memberi dukungan melalui percepatan persetujuan maupun kemudahan-kemudahan agar operator Blok WMO bisa melakukan pengeboran lebih cepat.
"Dengan dukungan semua pihak, mudah-mudahan target produksi dapat dicapai pada akhir 2013," pungkasnya. (wan) (ade)
http://economy.okezone.com/read/2013/03/17/19/777059/skk-migas-sambut-tambahan-produksi-phe-wmo