Ini instruksi SBY soal anjloknya IHSG dan rupiah
Iman Rosidi
Selasa, 20 Agustus 2013 − 15:55 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/Foto : Ist
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencermati persoalan ekonomi Indonesia yang bergejolak saat ini, terutama masalah anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah.
"Presiden terus monitor perkembangan peripheral IHSG dan rupiah," kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah dalam pesan singkatnya, Selasa (20/8/2013).
Bahkan, lanjutnya, Presiden SBY menginstruksikan Menteri Keuangan berkoordinasi dengan Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Otoritas Jasa Keuangan untuk membahas policy-respons dan mitigasi dampak gejolak eksternal dalam FSSK.
"Terutama dampak atas rencana pengurangan stimulus fiskal (quantitative easing) di Amerika Serikat yang berakibat pelemahan sejumlah mata uang regional, termasuk rupiah, dan pelemahan indeks harga saham regional, termasuk IHSG Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengaku, dalam menghadapi anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah yang terus terdepresiasi, maka Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) akan terus berkoordinasi.
Secara spesifik, dia juga menyebut akan melakukan rapat dalam tingkatan ketua, dalam hal ini Menteri Keuangan M. Chatib Basri, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad dan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Mirza Adityaswara akan menyelenggarakan rapat lagi.
Dia juga mengungkapkan rapat dalam tingkat deputi di tataran FKSSK semalam membahas langkah-langkah menjaga kestabilan pasar dan eksternal ke depan.
"Penting bagi kita tetap mempunyai policy action bersama-sama untuk menjaga kestabilan pasar dan eksternal kita," ujarnya.
(
gpr)