Kamis, 01 Agustus 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Kenaikan BBM dongkrak Inflasi DIY

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Kenaikan BBM dongkrak Inflasi DIY
Aug 1st 2013, 08:27

Kenaikan BBM dongkrak Inflasi DIY

Kuntadi

Kamis,  1 Agustus 2013  −  15:27 WIB

Kenaikan BBM dongkrak Inflasi DIY

ilustrasi/ist

Sindonews.com - Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada akhir Juni telah mendongkrak inflasi di Kota Yogyakarta. Pada Juli, inflasi di kota ini mencapai 2,58 persen. Padahal, pada Juni inflasinya masih 0,84 persen.

Secara nasional, inflasi DIY masih rendah jauh dari inflasi nasional yang mencapai 3,29 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Wien Kusdiatmono mengatakan, meskipun laju inflasi tinggi, namun Yogyakarta inflasinya masih menduduki peringkat 15 nasional.

Di Pulau Jawa masih menjadi terendah kedua setelah Kota Tegal. "Kenaikan BBM diumumkan 22 Juni, dan sekarang dampaknya sedang terasa. Ini ditambah dengan naiknya harga kebutuhan pokok pada bulan puasa," jelas Wien, Kamis (1/8/2013).

Lima kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan, yaitu kelompok bahan makanan naik 5,55 persen, kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 2,21 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,46 persen.

Menurutnya, kelompok kesehatan naik 0,24 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 6,83 persen. Sementara, untuk dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan, yaitu kelompok sandang turun 0,84 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun 0,03 persen.

Sementara, komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil terbesar terletak pada komoditas bensin yang naik 25,87 persen dengan andil sebesar 0,76 persen. Disusul komoditi dari kelompok bahan makanan, seperti daging ayam ras naik 17,45 persen dengan memberikan andil 0,21 persen, bawang merah naik 41,20 persen memberikan andil 0,2 persen.

Untuk beras dan cabeai rawit masing-masing naik 10,53 persen dan 75,09 persen, memberikan andil 4,14 persen dan 0,12 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil menahan inflasi adalah jeruk yang turun 2,48 persen dengan andil 0,02 nangka muda dan petai, turun 16,2 dan 11,02 dengan andil -0,1.

Sejumlah komoditas sayur dan buah-buahanan yang lain juga turun. "Inflasi tertinggi di Ternate dengan 6,04 persen diikuti Sorong 5,09 persen. Sedangkan terendah di Singkawang 1,36 persen," jelas dia.

(izz)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions